DetikPulsa – Sayuran yang Dilarang untuk Penderita Gangguan Ginjal, Orang yang mengalami gangguan ginjal perlu memperhatikan pola makan dengan lebih ketat. Makanan berbahan dasar alami seperti sayur dan buah-buahan memang sering dianjurkan karena lebih sehat dibandingkan makanan olahan.
5 Sayuran yang Dilarang untuk Penderita Gangguan Ginjal
Namun, tidak semua sayuran aman dikonsumsi oleh penderita gangguan ginjal, terutama yang memiliki kadar kalium tinggi. Menurut GoodRX, kalium merupakan salah satu elektrolit penting dalam tubuh.
Tetapi, jika fungsi ginjal menurun, zat ini bisa menumpuk dalam darah dan menyebabkan masalah serius seperti gangguan irama jantung. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui jenis sayuran yang sebaiknya dihindari agar kesehatan ginjal tetap terjaga.
Ginjal memiliki fungsi penting dalam menyaring limbah serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh. Ketika fungsi ginjal menurun, kemampuan tubuh untuk mengeluarkan kelebihan kalium ikut terganggu.
Kondisi penumpukan kalium ini disebut hiperkalemia, dan jika tidak segera dikendalikan bisa menyebabkan komplikasi serius bahkan mengancam nyawa. Karena itu, penderita gangguan ginjal disarankan membatasi makanan tinggi kalium, termasuk dari jenis sayuran tertentu. Berikut beberapa di antaranya:
1. Kentang dan ubi jalar
Kentang dan ubi jalar termasuk sayuran bertepung dengan kandungan kalium yang tinggi. Mengutip Healthline, satu kentang panggang ukuran sedang (156 gram) mengandung sekitar 610 mg kalium. Sedangkan ubi jalar panggang ukuran sedang (114 gram) memiliki sekitar 542 mg kalium.
Teknik memasak seperti merendam atau merebus kentang memang bisa menurunkan kadar kaliumnya, tetapi kandungannya tetap tergolong tinggi. Oleh karena itu, penderita ginjal sebaiknya membatasi konsumsi kentang dan ubi jalar agar kadar kalium tidak meningkat.
2. Tomat
Tomat juga merupakan sayuran yang kaya kalium, terutama ketika diolah menjadi saus tomat. Satu cangkir saus tomat (245 gram) mengandung hingga 728 mg kalium.
Tomat sering digunakan sebagai bahan dasar masakan, namun bagi penderita ginjal sebaiknya diganti dengan bahan lain yang lebih aman, seperti saus dari paprika merah panggang. Dengan begitu, rasa makanan tetap nikmat tanpa meningkatkan kadar kalium dalam tubuh.
3. Bayam dan sayuran berdaun hijau gelap Lainnya
Sayuran hijau seperti bayam, swiss chard, dan daun bit mengandung banyak mineral, termasuk kalium dalam jumlah tinggi. Dalam kondisi mentah, satu cangkir sayuran ini (30–38 gram) memiliki sekitar 136–290 mg kalium. Setelah dimasak, volumenya memang menyusut, tetapi kadar kaliumnya tidak berkurang.
Penderita ginjal sebaiknya mengonsumsi sayuran berdaun hijau dalam jumlah terbatas dan lebih baik dalam keadaan mentah. Selain itu, sayuran jenis ini juga mengandung oksalat yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal jika dikonsumsi berlebihan.
4. Artichoke
Sayur artichoke mengandung cukup banyak kalium, yaitu sekitar 340 mg per cangkir untuk artichoke kalengan. Walau tidak harus dihindari sepenuhnya, sebaiknya konsumsi dibatasi, misalnya hanya setengah buah artichoke yang telah direbus.
Agar kadar kalium tetap seimbang, artichoke dapat dipadukan dengan makanan rendah kalium seperti nasi putih atau pasta.
5. Kelembak merah (Rhubarb)
Kelembak merah atau rhubarb memiliki kandungan kalsium oksalat yang tinggi, terutama di bagian daun dan batangnya. Zat tersebut bisa menyebabkan hiperoksaluria, yaitu penumpukan kristal oksalat di organ tubuh yang berpotensi memicu terbentuknya batu ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal.
Karena itu, penderita gangguan ginjal disarankan untuk menghindari konsumsi kelembak merah, baik dalam bentuk mentah maupun olahan.
Itulah beberapa jenis sayuran yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita gangguan ginjal. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum menentukan pola makan, agar asupan gizi tetap seimbang tanpa membahayakan fungsi ginjal.
Dengan pemilihan makanan yang tepat, penderita gangguan ginjal tetap bisa menjalani pola makan sehat tanpa memperburuk kondisi organ vital tersebut.
