Boeing 787-8 Dreamliner India Jatuh dan Meledak – Sebuah pesawat milik Air India bertipe Boeing 787 Dreamliner dilaporkan jatuh di dekat bandara Ahmedabad, India, dalam penerbangan menuju London Gatwick. Pesawat tersebut mengangkut 242 orang.
Boeing 787-8 Dreamliner India Jatuh dan Meledak
Situs pelacakan penerbangan, Flight Radar, merilis data awal yang menunjukkan bahwa pesawat mencapai ketinggian barometrik maksimum sekitar 190 meter sebelum akhirnya menukik dengan kecepatan vertikal mencapai 144 meter per menit.
Hingga kini, para ahli masih mencari tahu penyebab utama dari insiden ini. Mengingat Boeing 787 Dreamliner merupakan pesawat berteknologi tinggi, penyelidikan kemungkinan akan memakan waktu cukup panjang.
Pakar penerbangan asal Inggris, Julian Bray, menyampaikan bahwa pilot sempat mengirimkan sinyal darurat sebelum kejadian, menandakan bahwa awak pesawat sudah menyadari adanya gangguan sejak awal.
Sinyal mayday merupakan panggilan darurat internasional dalam komunikasi radio yang menunjukkan situasi kritis dan kebutuhan bantuan segera.
Bray menekankan bahwa Dreamliner adalah pesawat canggih buatan Boeing yang dilengkapi banyak sistem keamanan dan cadangan. Ia memperkirakan bahwa aspek keselamatan perlu ditinjau lebih jauh sebagai kemungkinan faktor penyebab.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa proses tinggal landas seharusnya tidak mengalami hambatan, mengingat sistem otomatisasi pada pesawat modern, khususnya Dreamliner, seharusnya mampu menangani fase itu tanpa kendala.
Kecelakaan ini menjadi salah satu yang paling fatal dalam sejarah Boeing 787-8 Dreamliner, yang diketahui telah beroperasi selama 11 tahun.
Muncul dugaan bahwa pesawat mengalami kerusakan mesin akibat tabrakan dengan burung. Dugaan ini diperkuat oleh mantan pilot asal India, Saurabh Bhatnagar, yang menduga bahwa kemungkinan besar pesawat mengalami beberapa kali benturan dengan burung saat proses lepas landas, yang mengakibatkan kedua mesin kehilangan tenaga.
Menurut Bhatnagar, dari rekaman yang ditinjau, tampak bahwa pesawat mengalami penurunan segera setelah mulai naik. Hal seperti ini umumnya terjadi jika mesin gagal berfungsi atau pesawat kehilangan daya angkat.