DetikPulsa – Suspend Donald Trump, YouTube Wajib Bayar Denda, YouTube setuju membayar US$24,5 juta atau sekitar Rp407 miliar untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Presiden AS Donald Trump pada 2021. Gugatan tersebut menilai YouTube keliru menangguhkan saluran miliknya setelah peristiwa 6 Januari di Gedung Capitol AS.
Suspend Donald Trump, YouTube Wajib Bayar Denda Rp407 Miliar
Sebagai anak perusahaan Google, YouTube menjadi perusahaan teknologi terbaru yang harus mengeluarkan kompensasi jutaan dolar kepada Trump terkait keputusan masa lalu terhadap akunnya.
Trump menggugat YouTube dan CEO Alphabet Sundar Pichai dengan tuduhan bahwa platform tersebut telah menguasai kekuatan, pangsa pasar, serta memegang kendali atas arah percakapan publik di AS secara berlebihan.
YouTube menjelaskan penangguhan dilakukan karena saluran Trump melanggar aturan yang melarang provokasi kekerasan.

Dilansir The Guardian, Selasa (30/9), kasus ini resmi ditutup setelah tercapai kesepakatan antara kedua pihak. Google sendiri belum memberikan komentar mengenai penyelesaian ini.
Kabar tersebut muncul hanya sepekan setelah YouTube mengumumkan akan mengaktifkan kembali kreator yang sebelumnya diblokir karena menyebarkan informasi keliru terkait Covid-19 maupun pemilihan presiden AS 2020. Dalam pernyataannya, YouTube menegaskan pihaknya mendukung suara konservatif di platform, dan menyebut penangguhan akun Trump saat itu dipengaruhi tekanan dari Presiden Joe Biden.
Sebelumnya, Meta selaku induk perusahaan Facebook telah menyelesaikan gugatan serupa pada Januari dengan membayar US$25 juta, sementara X (dulu Twitter) menuntaskan kasus lain dengan Trump pada Februari senilai US$10 juta. Sebagian besar dana dari penyelesaian Meta dialokasikan untuk perpustakaan presiden Trump.

Berdasarkan dokumen di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California, dari dana penyelesaian YouTube, Trump mengarahkan US$22 juta untuk pemulihan dan pelestarian National Mall serta mendukung pembangunan ballroom baru di Gedung Putih. Ruangan mewah tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar US$200 juta.
Menurut laporan Wall Street Journal, ketiga gugatan ini diajukan oleh pengacara sekaligus sekutu Trump, John Coale. Ia mengatakan keberhasilan Trump kembali ke Gedung Putih menjadi kunci tercapainya serangkaian kesepakatan dengan perusahaan teknologi.
“Kalau dia tidak terpilih kembali, kita bisa berdebat di pengadilan selama seribu tahun,” ujar Coale.
Saat ini, Coale menjabat sebagai wakil utusan khusus Trump untuk Ukraina dan Belarus.
