5 Daftar Petinggi Negara yang Resmi Jadi Buron ICC – Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menjadi pusat perhatian setelah Jaksa Penuntut Karim Khan mengajukan permohonan agar pengadilan ini mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

5 Daftar Petinggi Negara yang Resmi Jadi Buron ICC
Khan akan membawa permohonan ini ke pra peradilan Ruang 1 ICC terkait situasi di Palestina. Khan mengaku telah mengumpulkan sejumlah bukti untuk memperkuat permohonannya.
“Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, dan Yoav Galant, Menteri Pertahanan Israel, bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di wilayah negara Palestina, khususnya di Jalur Gaza,” kata Khan, dikutip dari situs resmi ICC.
Selain pejabat Israel, Khan juga mengajukan permohonan agar ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Komandan Hamas Yahya Sinwar, Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, dan Panglima sayap militer Brigade Al Qassam Diab Ibrahim Al Masri.
Permohonan ini nantinya akan dibahas oleh panel hakim untuk memutuskan apakah akan mengabulkan permintaan tersebut atau tidak.
Berikut adalah daftar petinggi negara yang sebelumnya telah menerima surat perintah penangkapan dari ICC.

1. Vladimir Putin
Pada Maret 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pengadilan menuduh Putin melakukan deportasi ilegal terhadap ratusan anak Ukraina ke Rusia.
Sejak surat perintah tersebut dikeluarkan, Putin belum pernah diadili. Dia juga menghindari bepergian ke negara-negara anggota ICC. Hingga kini, status Putin masih menjadi buronan ICC.

2. Omar Al Bashir
Mantan Presiden Sudan, Omar Al Bashir, juga menjadi Buronan ICC. Pada Maret 2009, pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya.
ICC menuduh Al Bashir melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, pemusnahan, pemindahan paksa, dan perkosaan.
Selain itu, Al Bashir juga dituduh melakukan kejahatan perang, seperti sengaja menyerang warga sipil dan genosida. Hingga saat ini, status Al Bashir masih sebagai buronan ICC.

3. Muammar Gaddafi
Pada 2011, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi.
Gaddafi dituduh melakukan serangkaian kejahatan terhadap kemanusiaan selama konflik Libya pada tahun tersebut.
Dia juga diduga terlibat dalam kasus bersama putranya, Saif Al-Islam Gaddafi, dan iparnya, Abdullah Al-Senussi.
Pada Oktober 2011, Gaddafi meninggal dunia, dan ICC menutup kasus yang melibatkannya.

4. Laurent Gbagbo
Mantan Presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, menjadi buronan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sejak November 2011.
ICC menuduh Gbagbo melakukan berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, perkosaan, persekusi, dan kekerasan pasca-pemilu pada 2010-2011.
Sidang kasus Gbagbo dimulai pada 28 Januari 2016 dan digabung dengan kasus Charles Blé Goudé. Akhirnya, kasus tersebut ditutup dengan pembebasan Gbagbo dan Blé Goudé.

5. William Ruto
Presiden Kenya, William Ruto, juga pernah menjadi buronan ICC. Mahkamah Pidana Internasional menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Ruto pada Maret 2011.
ICC menuduh Ruto melakukan berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan, pemindahan paksa, persekusi, dan kekerasan pasca-pemilu pada 2007-2008.
Namun, pada 5 April 2016, Trial Chamber memutuskan untuk menghentikan kasus terhadap Ruto.
