Detik Pulsa – Sony Resmi Gugat Tencent Soal Plagiarisme, Sony resmi gugat Tencent yang terhadap raksasa game asal Tiongkok, Tencent, atas dugaan plagiarisme. Perusahaan asal Jepang tersebut menuduh game terbaru Tencent berjudul Light of Motiram terlalu meniru Horizon Zero Dawn dan Horizon Forbidden West.

Sony Resmi Gugat Tencent Soal Plagiarisme
Gugatan ini dilayangkan di pengadilan California pekan lalu. Dalam dokumen pengajuan, Sony menilai Light of Motiram memiliki kesamaan yang mencolok dengan seri Horizon, mulai dari desain makhluk, karakter utama, hingga materi promosi.
Sony memaparkan berbagai kemiripan tersebut melalui perbandingan tangkapan layar promosi kedua game.
Latar cerita Light of Motiram juga digambarkan berada di dunia pasca-apokaliptik, mirip dengan Horizon.
Dalam game tersebut, dunia dikuasai oleh robot dinosaurus raksasa yang berkeliling di beragam lanskap seperti hutan tropis, gurun, hingga pegunungan bersalju.

Tokoh utama dalam kedua game sama-sama digambarkan sebagai perempuan berambut merah dengan pakaian dan gaya penampilan yang hampir serupa.
Bahkan Light of Motiram menampilkan karakter protagonis yang menggunakan perangkat mirip Focus, sebuah earpiece ikonik milik Aloy, tokoh utama dalam Horizon.
Gugatan ini juga mengutip pemberitaan media dan diskusi di forum game, di mana banyak pihak mengakui adanya kesamaan yang mencolok antara kedua judul tersebut. Sejak awal, sejumlah pengamat telah memprediksi bahwa Sony akan mengambil langkah hukum terhadap Tencent.
Kemiripan yang ditemukan bukan hanya pada alur cerita dan mekanisme permainan. Sony menilai Light of Motiram juga meniru gaya seni, lanskap, elemen arsitektur, palet warna, font, simbol, pencahayaan, bahkan sudut pengambilan gambar, yang membuatnya terlihat sangat dekat dengan Horizon.
Dalam gugatan, Sony menjelaskan bahwa Tencent mulai mengembangkan Light of Motiram pada 2023. Pada ajang Game Developers Conference 2024,

Tencent sempat mendekati Sony untuk meminta lisensi resmi mengembangkan game Horizon. Permintaan tersebut ditolak Sony. Namun, Tencent tetap melanjutkan proyeknya.
Sony mengaku sempat menghubungi Tencent secara informal setelah Light of Motiram dirilis untuk menyelesaikan masalah hak cipta.
Alih-alih menghentikan proyek, Tencent kembali mencoba mengajukan lisensi Horizon, namun Sony kembali menolak. Meskipun demikian, Tencent tetap mempromosikan dan menguji game tersebut.
Melihat tidak ada penyelesaian, Sony akhirnya membawa perkara ini ke ranah hukum. Mereka menuntut ganti rugi hingga 150 ribu dolar AS untuk setiap karya Horizon yang dilanggar, sekaligus meminta pengadilan melarang Tencent melakukan pelanggaran hak cipta dan merek dagang di masa mendatang.
