Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sesar Lembang Masuk Fase Aktif dan Potensi Gempa M-7

Sesar Lembang Masuk Fase Aktif dan Potensi Gempa M-7

Detik Pulsa – Sesar Lembang Masuk Fase Aktif, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan bahwa Sesar Lembang yang belakangan menunjukkan aktivitas signifikan kini memasuki fase pelepasan energi yang berpotensi memicu gempa dengan kekuatan hingga magnitudo 7.

Sesar Lembang Masuk Fase Aktif dan Potensi Gempa M-7
Sesar Lembang Aktif

Sesar Lembang Masuk Fase Aktif dan Potensi Gempa M-7

Peneliti Gempa Bumi BRIN, Mudrik Rahmawan Daryono, menjelaskan bahwa sesar ini memiliki panjang sekitar 29 kilometer dan mampu menimbulkan gempa dengan kekuatan 6,5 hingga 7, di mana kemungkinan terburuknya mencapai magnitudo 7.

Siklus pelepasan energi Sesar Lembang, yang menjadi sumber potensi gempa besar tersebut, diperkirakan terjadi setiap 170 hingga 670 tahun. Berdasarkan catatan penelitian terdahulu, gempa besar terakhir yang dipicu sesar ini terjadi pada abad ke-15.

Melihat rentang waktu tersebut, saat ini sudah berlalu sekitar 560 tahun sejak gempa besar terakhir, sehingga wilayah ini telah memasuki masa siklus gempa berikutnya. Mudrik menegaskan, meski sulit diprediksi secara tepat, fenomena ini bisa saja terjadi dalam waktu dekat maupun dalam seratus tahun mendatang.

Sesar Lembang Masuk Fase Aktif dan Potensi Gempa M-7
Gempa Sesar Lembang

Ditandai kemunculan gempa-gempa kecil

Aktivitas Sesar Lembang semakin intens dalam tiga bulan terakhir dan ditandai dengan munculnya gempa-gempa kecil sepanjang Agustus, yang dinilai sebagai tanda potensi gempa lebih besar.

Berdasarkan penelitian dan catatan sejarah, fenomena gempa kecil ini dapat menimbulkan dua kemungkinan, yakni pelepasan energi secara bertahap atau justru menjadi gempa pendahulu sebelum gempa besar terjadi.

Mudrik Rahmawan Daryono dari BRIN menjelaskan, beberapa gempa kecil terdeteksi di sekitar kilometer 6, Ngamprah. Namun, hingga kini para peneliti belum dapat memastikan apakah aktivitas tersebut akan berlanjut menjadi gempa besar atau berhenti setelah serangkaian gempa kecil. Ia menegaskan, meski ketidakpastian masih ada, masyarakat perlu bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

Dalam dua pekan terakhir, sejumlah gempa kecil muncul di wilayah Sesar Lembang dan sesar sekitarnya. Gempa pertama terjadi di Cisarua, Kabupaten Bandung, pada Kamis (14/8) dengan kekuatan magnitudo 1,8.

Sesar Lembang Masuk Fase Aktif dan Potensi Gempa M-7
Waspada Sesar Lembang

Enam hari kemudian, gempa lain mengguncang wilayah darat 19 kilometer di tenggara Kabupaten Bekasi dengan magnitudo 4,9 pada kedalaman 10 kilometer, Rabu malam (20/8). Aktivitas tersebut diduga berasal dari sesar naik busur belakang Jawa Barat.

Setelah itu, dua gempa susulan kembali tercatat di Bekasi, masing-masing berkekuatan Magnitudo 2,1 dengan kedalaman 10 kilometer dan magnitudo 2 dengan kedalaman 3 kilometer. Rangkaian aktivitas ini mendorong sejumlah pemerintah daerah mengambil langkah pencegahan.

Pemerintah Kota Bandung, misalnya, telah menyiapkan enam titik evakuasi darurat jika gempa besar terjadi. Lokasi tersebut meliputi Taman Tegalega, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gasibu, Alun-Alun Kota Bandung, Sasana Budaya Ganesha, serta Lapangan Olahraga Arcamanik.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyatakan bahwa dampak gempa dapat menjangkau aspek infrastruktur, ekonomi, hingga sosial. Karena itu, pemerintah lebih mengutamakan langkah preventif dan kesiapsiagaan dibanding hanya bertindak setelah kejadian.

Sesar Lembang Masuk Fase Aktif dan Potensi Gempa M-7
Sesar Lembang Masuk Fase Siklus Pelepasan Energi
Share: