DetikPulsa – Prabowo Wacana Batasi Game PUBG, Presiden Prabowo Subianto disebut membuka kemungkinan untuk membatasi permainan daring seperti PUBG, usai terjadinya ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11).

Prabowo Wacana Batasi Game PUBG Usai Ledakan SMAN 72, Segera
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Prabowo meminta laporan perkembangan penanganan insiden tersebut dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah pejabat lainnya pada Minggu malam (9/11). Dalam pertemuan itu, Prabowo menyoroti pengaruh permainan daring terhadap peristiwa ledakan tersebut.
Menurut Prasetyo, dalam rapat tersebut Prabowo menyinggung perlunya pembatasan game online karena dianggap berdampak kurang baik bagi generasi muda.
“Beliau menyampaikan bahwa kita perlu memikirkan langkah-langkah untuk membatasi dan mencari solusi atas pengaruh negatif dari game online,” ujar Pras usai pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Minggu (9/11).
Ia mencontohkan permainan PUBG yang dinilai bisa menumbuhkan kecenderungan terhadap kekerasan. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan game seperti itu memengaruhi perilaku anak muda.

“Contohnya PUBG, di sana banyak jenis senjata yang mudah dikenali dan dipelajari. Ini bisa berbahaya karena secara psikologis dapat membuat seseorang terbiasa melihat kekerasan sebagai hal yang wajar,” ucapnya.
Prasetyo juga menambahkan bahwa Prabowo mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam menangani korban dan mengamankan lokasi kejadian.
Selain itu, Prabowo menilai insiden tersebut sebagai pengingat penting bagi masyarakat.
“Beliau menyampaikan perlunya menumbuhkan kembali rasa kepedulian sosial dan menghidupkan kegiatan masyarakat. Karang taruna dan pramuka harus kembali aktif,” tutur Prasetyo.
“Di lingkungan sekolah, guru dan tenaga pendidik juga harus lebih peka terhadap hal-hal yang mencurigakan,” lanjutnya.
Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, terjadi pada Jumat siang (7/11). Total terdapat 96 korban luka akibat insiden itu.
Hingga sehari setelah kejadian, 29 korban masih dirawat di rumah sakit, sementara 67 orang lainnya telah diperbolehkan pulang. Para korban dirawat di beberapa fasilitas kesehatan, di antaranya RSI Cempaka Putih, Rumah Sakit Yarsi, dan RS Pertamina.

“Total yang masih menjalani perawatan sekitar 29 dari 96 korban. Sisanya sudah dipulangkan dan menjalani rawat jalan,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sigit menjelaskan, pelaku merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut. Namun, pihak kepolisian masih menelusuri kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
“Saat ini baru satu orang yang kami temukan, tetapi penyelidikan masih berlanjut untuk memastikan apakah ada keterlibatan pihak lain. Tim masih bekerja,” jelasnya.
Sementara itu, Densus 88 Antiteror Polri menyebut terduga pelaku membawa tujuh bahan peledak.
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan hal tersebut diketahui setelah tim melakukan olah tempat kejadian perkara.
“Benar, ada tujuh peledak,” ujarnya melalui pesan singkat pada Minggu (9/11).
Ia menambahkan, dari tujuh peledak yang dibawa pelaku, empat di antaranya sempat meledak di dua lokasi berbeda.







