Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli

Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli

Detik Pulsa – Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli, Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengumumkan bahwa negaranya setuju melakukan gencatan senjata dengan Thailand pada Minggu, 27 Juli.

Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli

Dalam pernyataan di akun Facebook resminya, Hun Manet menegaskan dukungan penuh Kamboja terhadap penghentian pertempuran secara segera dan tanpa syarat, menyusul bentrokan di wilayah perbatasan yang menelan korban jiwa di kedua pihak.

Keputusan ini diambil setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menghubungi Hun Manet pada malam sebelumnya. Dalam pembicaraan tersebut, Trump mendesak baik Kamboja maupun Thailand untuk segera menyepakati gencatan senjata apabila ingin melanjutkan perundingan dagang dengan Washington terkait tarif impor.

Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli
Thailand-Kamboja Bahas Gencatan Senjata

Hun Manet menyampaikan kepada Trump bahwa Kamboja menyambut baik ajakan untuk menghentikan konflik militer, dan menyatakan kesiapannya secara terbuka.

Ia juga menyampaikan hal serupa kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang saat ini menjabat Ketua ASEAN, pada tanggal 24 Juli lalu.

Lebih lanjut, Hun Manet mengatakan bahwa Trump telah memberitahunya bahwa Thailand juga telah bersedia untuk melakukan gencatan senjata setelah berbicara dengan Perdana Menteri sementara Phumtham Wechayachai.

Ia berharap pihak Thailand konsisten pada kesepakatan tersebut dan tidak mengubah sikap seperti yang pernah terjadi sebelumnya terhadap inisiatif Anwar.

Konflik antara Thailand dan Kamboja sendiri pecah pada Kamis, 24 Juli, setelah pasukan dari kedua negara terlibat kontak senjata di wilayah perbatasan. Ketegangan itu dengan cepat meluas ke enam daerah perbatasan dan menyebabkan sedikitnya 33 korban jiwa.

Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli
Kamboja dan Thailand Makin Panas

Thailand, dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri melalui akun resmi mereka pada Sabtu, menyatakan bahwa mereka pada dasarnya menyetujui kesepakatan untuk menghentikan baku tembak, menandai langkah awal menuju perdamaian dalam konflik terburuk antara kedua negara dalam sepuluh tahun terakhir.

Di sisi lain, Thailand juga menanggapi pernyataan Kamboja yang menuduh Bangkok menolak usulan damai dari Anwar Ibrahim.

Perdana Menteri sementara Phumtham membantah tudingan itu dan menyatakan bahwa negaranya tidak menolak gagasan tersebut, namun memerlukan kejelasan lebih lanjut terkait detail teknis dari kesepakatan yang ditawarkan.

Phumtham juga menegaskan bahwa Thailand tidak keberatan dengan inisiatif dari Anwar, namun ingin memastikan bahwa ada komitmen yang kuat dan jaminan bahwa insiden serupa tidak akan terulang di masa depan.

Kamboja dan Thailand Setuju Gencatan Senjata Penuh Usai Diultimatum Trump 27 Juli
Thailand-Kamboja
Share: