Gunung Semeru Erupsi, 3 Desa Mengungsi ke Tempat Aman

DetikPulsa – Gunung Semeru Erupsi, Gunung Semeru mengalami erupsi pada hari ini dan statusnya dinaikkan ke level IV atau awas. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa ada tiga desa di Kabupaten Lumajang yang terdampak aktivitas vulkanik tersebut.

Gunung Semeru Erupsi, 3 Desa Mengungsi ke Tempat Aman

Menurut keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, wilayah terdampak meliputi Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.

Tim evakuasi sudah berada di lokasi dan ratusan warga telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Abdul menyampaikan bahwa sementara ini terdapat sekitar 300 warga yang mengungsi di dua titik pengungsian.

Lokasi pengungsian pertama berada di Balai Desa Oro-Oro Ombo dengan jumlah sekitar 200 orang. Pengungsian lainnya di SD 2 Supiturang menampung sekitar 100 orang.

Selain itu, sebagian warga juga dievakuasi ke Balai Desa Penanggal, namun proses pendataan masih dilakukan oleh BPBD di lapangan.

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, terpantau erupsi pada Rabu siang (19/11) sekitar pukul 14.13 WIB. Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), jarak luncur awan panas saat erupsi tercatat kurang dari 13 kilometer.

Secara visual, awan panas guguran terlihat meluncur sejauh 13 kilometer ke arah tenggara dan selatan. Selain itu, teramati pula satu kali awan panas lain dengan jarak kurang dari 13 kilometer menuju tenggara–selatan Besuk Kobokan.

PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk keselamatan masyarakat.

Pertama, warga diminta tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga radius 20 kilometer dari puncak. Di luar jarak tersebut, aktivitas tidak diperbolehkan dalam radius 500 meter dari tepian sungai karena area tersebut masih berpotensi terkena perluasan awan panas maupun aliran lahar.

Masyarakat juga diminta menjauhi kawasan dalam radius 8 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena risiko lontaran material pijar.

Selain itu, warga diimbau tetap waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan aliran lahar di sepanjang sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak alirannya.