Fenomena Astronomi: Strawberry Moon Segera di Juni 2025 – Sejumlah fenomena langit menarik akan terjadi sepanjang Juni 2025. Salah satu yang paling menonjol adalah Solstis Utara, yang menandai perubahan musim di berbagai belahan Bumi.

Fenomena Astronomi: Strawberry Moon Segera di Juni 2025
Berikut adalah rincian fenomena astronomi yang akan berlangsung selama bulan Juni 2025, disusun dengan bahasa alami dan tanpa pengulangan:
11 Juni – Purnama Strawberry Moon
Pada tanggal ini, Bulan akan berada tepat di seberang Matahari jika dilihat dari Bumi, sehingga seluruh permukaannya akan tampak terang. Puncak fase purnama terjadi pukul 14.45 WIB. Di Amerika Utara, fenomena ini dikenal sebagai Strawberry Moon, karena bertepatan dengan masa panen buah stroberi di awal musim panas.

21 Juni – Solstis Juni (Titik Balik Matahari)
Solstis musim panas untuk Belahan Bumi Utara berlangsung pada pukul 09.40 WIB. Pada saat ini, kutub utara Bumi akan berada dalam kemiringan maksimal menghadap Matahari. Posisi Matahari pun mencapai titik tertingginya di langit utara, tepat berada di atas Garis Balik Utara (Tropic of Cancer), pada 23,44° lintang utara. Hari ini menandai dimulainya musim panas di utara dan musim dingin di selatan.
25 Juni – Fase Bulan Baru
Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga bagian yang menghadap ke Bumi tidak mendapat pencahayaan langsung. Akibatnya, Bulan tak tampak di langit malam. Fase ini terjadi pukul 17.33 WIB. Kondisi ini ideal bagi pengamat langit untuk melihat objek redup seperti gugus bintang, nebula, dan galaksi, karena langit menjadi lebih gelap tanpa sorotan cahaya Bulan.

27 Juni – Puncak Hujan Meteor Boötids
Hujan Meteor Boötids berlangsung setiap tahun dari 22 Juni hingga 2 Juli, dengan puncaknya sekitar tanggal 27 Juni. Biasanya, jumlah meteor yang terlihat cukup rendah, hanya sekitar 1 hingga 2 meteor per jam. Titik asal (radian) meteor-meteor ini berada di rasi Boötes. Peluang melihatnya akan lebih besar jika radian tersebut berada tinggi di langit malam.
30 Juni – Konjungsi Bulan dan Mars
Menjelang akhir bulan, tepatnya pada 30 Juni, Bulan sabit yang sedang tumbuh akan tampak dekat dengan planet Mars. Keduanya hanya berjarak sekitar 1 derajat 16 menit di langit. Selain itu, pengamat berpeluang menyaksikan earthshine—fenomena di mana bagian gelap Bulan tampak samar-samar bersinar karena pantulan cahaya dari Bumi. Biasanya, pendaran lembut ini tampak setelah Matahari terbenam atau menjelang fajar.
Dengan langit cerah dan panduan waktu yang tepat, seluruh fenomena ini dapat menjadi momen menarik untuk diamati, baik dengan mata telanjang maupun menggunakan alat bantu seperti teleskop atau binokular.
