Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

DNA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun

DNA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun

DNA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun – Penemuan kerangka berusia 6.000 tahun membuat para ilmuwan tercengang, terlebih setelah hasil uji lanjutan mengungkap temuan mengejutkan yang berpotensi mengubah pemahaman tentang sejarah manusia. Para peneliti tidak dapat memastikan asal-usul kelompok ini, begitu pula arah migrasi mereka. Materi genetik yang tak biasa dari komunitas pemburu-pengumpul kuno ini justru menambah kerumitan dalam melacak jejak awal penghuni Amerika Selatan.

DNA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun
Kerangka Manusia 6.000 tahun

DNA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun

Menurut laporan dari News.com.au, narasi migrasi manusia di kawasan tersebut memang penuh teka-teki. Sebagian teori menyebut bahwa daerah itu pertama kali dihuni oleh kelompok Zaman Batu yang mungkin melintasi Samudra Atlantik dari Afrika, atau dari kawasan jauh di Pasifik seperti Australia.

Namun, pendapat yang lebih umum diterima menyatakan bahwa gelombang migrasi Clovis berasal dari wilayah Siberia, menyusuri jalur ‘jembatan es’ di Alaska menuju benua Amerika sekitar 20.000 tahun silam.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan terus memperdebatkan rute dan waktu migrasi manusia ke benua Amerika. Kemajuan ilmu genetika memang membantu mengungkap sebagian misteri tersebut, tetapi sering kali justru memperumit gambaran besar.

Analisis terbaru terhadap DNA mitokondria—yang diwariskan dari garis ibu—ditambah data genom utuh dari 21 situs pemakaman kuno, mengungkap pola migrasi yang membentang ribuan tahun. Namun, satu kelompok memberikan anomali mencolok. Komunitas pemburu-pengumpul yang bermukim di kawasan pegunungan Bogotá Altiplano, di wilayah yang kini dikenal sebagai Kolombia, menunjukkan ciri genetis yang berbeda.

Menariknya, lokasi mereka terletak dekat jalur sempit yang menghubungkan Amerika Tengah ke Amerika Selatan, sebuah wilayah strategis dalam rute migrasi kuno. Meski begitu, para ahli antropologi kesulitan menentukan posisi kelompok ini dalam silsilah migrasi manusia.

Permasalahan utamanya, mereka tampaknya tidak berkaitan dengan kelompok Clovis dari Amerika Utara. Selain itu, jejak genetik mereka juga tak terlihat dalam populasi asli Amerika Selatan setelahnya. Diperkirakan kelompok ini mulai muncul sekitar 6.000 tahun yang lalu dan lenyap tanpa jejak sekitar 2.000 tahun silam, tanpa ada penjelasan pasti mengenai penyebab hilangnya mereka.

NA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun
DNA mitokondria

Kedatangan Pertama

Penemuan tertua mengenai manusia yang pernah tinggal di Amerika Selatan berasal dari kerangka ‘Luzia’, yang dikenal pula sebagai ‘Perempuan Pertama Brasil’. Wanita ini hidup sekitar 12.000 tahun lalu dan diyakini sebagai bagian dari gelombang awal penghuni yang tiba di benua bagian selatan.

Hasil analisis genetika menunjukkan bahwa mereka merupakan keturunan dari kelompok migran Clovis, bukan pelaut dari Afrika maupun Australia seperti yang sebelumnya diduga. Sekitar 9.000 tahun lalu, datang gelombang kedua dari masyarakat Amerika Utara, diikuti oleh gelombang ketiga sekitar 5.000 tahun kemudian.

Namun, ada satu wilayah yang selama ini belum tersentuh dalam studi genetika kuno, yaitu Kolombia, yang dianggap sebagai pintu masuk utama ke benua Amerika Selatan, demikian pernyataan tim peneliti dalam jurnal Science Advances edisi Mei.

Untuk menjawab hal tersebut, para ilmuwan menelusuri lima lokasi arkeologi yang berada di dataran tinggi Bogotá Altiplano. Mereka mengekstraksi materi DNA dari tulang dan gigi yang berasal dari 21 jasad, yang diperkirakan hidup antara 6.000 hingga 500 tahun yang lalu.

Tim peneliti meyakini bahwa kerangka paling tua mewakili jalur migrasi awal manusia ke bagian selatan benua. Akan tetapi, sejak awal, kelompok tersebut tampaknya sudah memiliki ciri khas yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas pemburu-pengumpul di wilayah Altiplano sekitar 6.000 tahun lalu tidak mempunyai keterkaitan genetik dengan DNA Anzick-1 yang biasanya diasosiasikan dengan budaya Clovis, maupun dengan manusia purba dari Kepulauan Channel, California.

Orang-orang prasejarah yang diteliti dari Kolombia tidak memperlihatkan kesamaan yang signifikan dengan kelompok kuno atau modern lain dari kawasan Amerika Tengah maupun Selatan yang pernah dianalisis sebelumnya.

Terlepas dari asal usul mereka, kondisi geografis dataran tinggi yang terpencil tersebut kemungkinan turut berperan dalam kelangsungan hidup kelompok ini di masa lalu.

Namun, menurut Kim-Louise Krettek dari Universitas Tübingen, mereka tidak menemukan bukti genetik bahwa keturunan kelompok pemburu-pengumpul awal di dataran tinggi Kolombia masih ada. Ini menunjukkan bahwa terjadi pergantian populasi secara menyeluruh di wilayah sekitar Bogotá.

DNA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun
Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun

Misteri yang Masih Digali

Pertanyaan tentang siapa sebenarnya kelompok manusia ini, bagaimana wajah mereka, dan cara mereka bertahan hidup di wilayah baru yang asing, masih menjadi teka-teki besar.

Ketika keturunan masyarakat Clovis yang melakukan perjalanan melalui Selat Bering dari wilayah utara Tiongkok dan Siberia mencapai bagian selatan benua, proses evolusi dan perubahan genetik telah berlangsung selama sekitar 7.000 tahun, membentuk komunitas baru yang unik, termasuk yang tinggal di kawasan Bogotá Altiplano.

Letak tempat tinggal mereka yang berada di pegunungan kemungkinan membuat komunitas ini terisolasi dari interaksi luar hingga sekitar 4.000 tahun lalu, ketika kelompok pendatang mulai mencapai dataran tinggi tersebut.

Seiring waktu, kehidupan di wilayah itu berkembang. Komunitas yang sebelumnya bergantung pada pola hidup berburu dan mengumpulkan berubah menjadi masyarakat yang berbasis pertanian, dan transisi ini terjadi dalam rentang dua milenium.

Analisis genetika mengungkap bahwa pendatang baru berasal dari kawasan Amerika Tengah. Sementara itu, temuan arkeologi menunjukkan bahwa mereka memperkenalkan berbagai teknologi baru, termasuk teknik pembuatan tembikar dan praktik bercocok tanam.

Menurut Andrea Casas-Vargas dari Universidad Nacional de Colombia, selain membawa peralatan baru, para migran gelombang kedua ini juga diyakini menyebarkan bahasa Chibchan ke wilayah Kolombia, bahasa yang hingga kini masih digunakan di sejumlah wilayah di Amerika Tengah.

Keberadaan penduduk awal Bogotá Altiplano sendiri akhirnya menghilang. Apakah mereka lenyap karena konflik atau jumlah mereka perlahan menyusut, tidak dapat dipastikan.

Penelitian mencatat bahwa peralihan budaya dari era Prakeramik ke masa Herrera beriringan dengan hilangnya profil genetik lokal secara keseluruhan. Hilangnya seluruh jejak DNA dari populasi asli ini dianggap sebagai hal yang sangat jarang terjadi, tambah Casas-Vargas.

DNA Unik Kerangka Manusia Umur 6000 Tahun
Manusia Amerika Pertama
Share: