Aplikasi Canggih ini Mampu Rekam Suara Tanpa Izin – Ternyata, ada aplikasi Android yang mampu merekam suara tanpa sepengetahuan pengguna. Jika aplikasi ini masih ada di perangkat Anda, sebaiknya segera dihapus.
Aplikasi Canggih ini Bisa Rekam Suara Tanpa Izin
Pada tahun 2023, peneliti keamanan dari ESET menemukan satu aplikasi Android bisa rekam suara yang cukup terkenal namun ternyata membahayakan privasi. Aplikasi yang dimaksud adalah iRecorder – Screen Recorder.
Aplikasi ini diketahui secara diam-diam merekam audio berdurasi satu menit melalui mikrofon setiap 15 menit, lalu mengirimkan rekaman tersebut melalui koneksi terenkripsi ke server milik pengembang.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga diketahui mengakses dokumen, halaman situs, dan file media dari perangkat korban.
Peneliti malware ESET, Lukas Stefanko, menyatakan bahwa setelah mereka melaporkan aktivitas mencurigakan ini, pihak keamanan Google Play langsung menghapus aplikasi tersebut dari platform mereka, sebagaimana dilansir oleh Bleeping Computer pada 24 Mei.
Aplikasi ini sebenarnya sudah hadir di Google Play Store sejak 2021. Namun, update berbahaya yang diluncurkan pada Agustus 2022 membuatnya mulai menyebarkan malware jenis AhRAT ke perangkat pengguna.
Fungsi utama aplikasi sebagai perekam layar memudahkannya dalam memperoleh izin untuk merekam suara serta mengakses file di perangkat yang terinfeksi. Sebelum dihapus, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 50 ribu kali.
Meskipun sudah tidak tersedia di Google Play, Stefanko tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Ia juga menyebutkan bahwa aplikasi ini kemungkinan masih beredar di toko aplikasi Android tidak resmi.
AhRAT merupakan varian malware berbasis RAT Android open-source bernama AhMyth. Program jahat ini punya banyak fungsi seperti melacak lokasi, mencuri kontak, riwayat panggilan, pesan SMS, mengirim pesan, hingga mengambil gambar diam-diam.
Dari hasil investigasi lebih lanjut, ESET menyimpulkan bahwa iRecorder – Screen Recorder hanya menggunakan sebagian fitur dari RAT tersebut. Aplikasi ini lebih difokuskan untuk merekam suara di sekitar, menyalin file tertentu, dan mengunggah data tersebut ke server yang dikendalikan penyerang.
Meskipun ESET belum bisa mengidentifikasi keterlibatan kelompok siber atau peretas tertentu di balik aplikasi ini, mereka menegaskan bahwa penyebaran malware melalui aplikasi semacam ini sangat berbahaya.
Perlu dicatat juga, Google memang sudah menghapus versi lama dari aplikasi tersebut. Namun kini muncul aplikasi dengan nama yang serupa dari pengembang berbeda. Belum ada kepastian apakah keduanya memiliki keterkaitan.
