Apa Itu Golongan Darah Gwada Negatif Langka Hanya 1 Orang di Dunia – Masyarakat Internasional Transfusi Darah (ISBT) secara resmi telah menetapkan ‘Gwada negatif’ sebagai golongan darah baru yang sangat jarang ditemukan.
Satu-satunya individu yang memiliki tipe Golongan Darah Gwada Negatif ini adalah seorang perempuan asal Prancis dengan garis keturunan Guadeloupe, yang pertama kali terdeteksi memiliki antibodi langka pada tahun 2011 saat menjalani tes rutin.
Apa Itu Golongan Darah Gwada Negatif Langka Hanya 1 Orang di Dunia
Melalui kemajuan teknologi dalam analisis genetik, ilmuwan berhasil melacak penyebabnya ke mutasi pada gen PIGZ. Mutasi ini hanya tampak jika seseorang mewarisi salinan gen yang identik dari kedua orang tuanya, sehingga muncul sebagai fenotipe ‘Gwada negatif’.
Thierry Peyrard, pakar biologi medis dari Établissement français du sang (EFS), menjelaskan bahwa perempuan tersebut merupakan satu-satunya orang di dunia yang cocok dengan golongan darah ini, menyoroti betapa langkanya kondisi ini. Bahkan saudara kandungnya hanya membawa satu salinan gen, sehingga tidak menunjukkan ciri darah serupa.
Menurut laporan IFL Science, golongan darah biasanya diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya antigen pada permukaan sel darah merah. Sistem ABO adalah yang paling dikenal luas, dengan seseorang dikategorikan sebagai A atau B jika memiliki antigen A atau B, atau O bila tidak memiliki keduanya.
Klasifikasi tersebut selanjutnya dibagi berdasarkan kehadiran antigen Rhesus (Rh), menjadi Rh positif atau negatif. Namun, antigen pada sel darah merah tidak hanya terbatas pada A, B, dan Rh, dan konfigurasi antigen yang tidak lazim telah menghasilkan identifikasi puluhan golongan darah langka.
Saat ini, lebih dari 365 antigen telah dikenali pada permukaan sel darah merah manusia. ‘Gwada negatif’ pun resmi menjadi golongan darah ke-48 yang diakui secara global.
Asal Nama ‘Gwada Negatif’
Nama ‘Gwada negatif’ diambil sebagai penghormatan terhadap latar belakang etnis wanita tersebut dari Guadeloupe, di mana ‘Gwada’ adalah sebutan lokal untuk wilayah tersebut. Nama ini diterima dengan baik oleh kalangan medis karena bersifat sederhana dan mudah dipahami lintas budaya.
Berbeda dengan tipe darah ABO yang umum dijumpai, ‘Gwada negatif’ tidak memiliki antigen tertentu, menjadikannya sangat sulit ditemukan. Oleh sebab itu, upaya identifikasi pendonor dengan karakteristik serupa akan difokuskan pada komunitas dengan koneksi genetik ke Guadeloupe.
Peyrard bersama timnya tengah menyusun langkah strategis untuk menemukan individu lain yang mungkin memiliki tipe darah ini, dengan tujuan membangun database donor internasional. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan darah yang kompatibel dalam situasi darurat medis.
Kecocokan darah saat transfusi sangat krusial untuk menghindari reaksi kekebalan tubuh yang berbahaya. Terutama bagi pasien perempuan, menemukan pendonor yang sesuai merupakan kebutuhan yang sangat mendesak.
