DetikPulsa – The Toll Keeper Story, Game terbaru dari developer Indonesia, 1998: The Toll Keeper Story, dipastikan segera meluncur. GameChanger Studio sebagai pengembang menetapkan tanggal rilis pada 28 Oktober 2025.

Game Lokal 1998: The Toll Keeper Story Segera Rilis
Judul ini akan hadir di dua platform, yaitu PC melalui Steam dan perangkat mobile lewat Google Play Store. Harga yang ditawarkan sebesar Rp 98 ribu, namun pada hari peluncuran akan ada potongan 18%, berdasarkan informasi yang diterima Rabu (8/10/2025).
Dalam permainan ini, pemain bisa menjelajahi berbagai fitur utama yang telah dipersiapkan. Ada setidaknya lima aspek menarik yang menjadi fokus permainan.

- Seorang Calon Ibu yang Bertahan Hidup: Ambil keputusan harian, bukan hanya untuk dirimu, tapi juga demi keselamatan anak yang sedang dikandung.
- Permainan Simulasi Naratif: Periksa kendaraan, cek dokumen, dan lihat identitas pengemudi yang lewat.
- Keputusan Sederhana, Konsekuensi Besar: Siapa yang dibolehkan lewat, siapa yang dtolak, dan bagaimana menghadapi dilema moral di tengah kekacauan.
- Gaya Visual Terinspirasi Era 90-an: Perpaduan tekstur dot, estetika kertas lawas, dan filter sepia yang khas, menggambarkan keterbatasan bahan cetak dari era tersebut.
- Terinspirasi oleh Peristiwa Nyata: Berlatar belakang krisis moneter Asia 1998 terutama Indonesia, game ini menangkap ketidakpastian, ketidakadilan, dan nuansa horor yang terjadi di kala itu.
Sebelumnya, CEO GameChanger Studio, Riris Marpaung, menjelaskan bahwa melalui dunia fiksi dalam 1998: The Toll Keeper Story, pihaknya ingin memberikan gambaran tentang kehidupan sehari-hari di tengah gejolak krisis sebelum situasi di berbagai kota memanas.

Ia juga menegaskan bahwa kisah dalam game tidak menitikberatkan pada tragedi kerusuhan. Pemain akan mengikuti perjalanan Dewi, seorang penjaga tol yang tengah hamil. Diceritakan bahwa Dewi harus berusaha melindungi keluarganya di tengah kondisi politik yang tidak stabil dan situasi keamanan yang memburuk.
Riris menyebutkan bahwa permainan ini menggambarkan bagaimana orang biasa harus bertahan saat menghadapi ketakutan, minimnya pasokan kebutuhan, dan ketidakpastian yang menekan, serta upaya menemukan jalan keluar dari situasi tersebut.







