DetikPulsa – Virus Flu Musiman Influenza A dan B, Flu atau influenza sering dianggap sebagai penyakit ringan yang akan pulih dengan sendirinya. Padahal, tidak banyak orang menyadari bahwa influenza memiliki beberapa tipe berbeda.

Tanda Umum 2 Virus Flu Musiman Influenza A dan B
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat empat jenis virus influenza: A, B, C, dan D. Dari semuanya, tipe A dan B adalah yang paling sering menginfeksi manusia serta memicu flu musiman tiap tahun.
Influenza A, dapat berpindah dari hewan ke manusia
Influenza A merupakan tipe yang paling umum sekaligus berisiko menimbulkan wabah besar. Virus ini mampu menyerang manusia dan juga hewan, termasuk burung serta babi.
Melansir berbagai sumber, beberapa pandemi terbesar dalam sejarah disebabkan oleh varian ini, seperti:
• Flu Spanyol (H1N1) pada 1918
• Flu Asia (H2N2) pada 1957
• Flu Hong Kong (H3N2) pada 1968
• Flu Burung (H5N1) pada 2004
• Flu Babi (H1N1) pada 2009
Virus influenza A memiliki dua protein permukaan utama, yaitu hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N), yang membedakan setiap subtipenya. Karena materi genetiknya mudah berubah, virus ini bisa mengalami mutasi dengan cepat, sehingga menyulitkan prediksi penyebaran dan membuat vaksin flu perlu diperbarui setiap tahun.

Influenza B, hanya menginfeksi manusia
Tidak seperti influenza A, tipe B hampir sepenuhnya ditemukan pada manusia. Virus ini juga dapat memicu flu musiman, namun jarang menyebabkan pandemi besar karena tidak berpindah antarspesies.
Influenza B dibagi menjadi dua garis keturunan utama, yaitu Victoria dan Yamagata.
Tingkat perubahan gen pada influenza B lebih lambat dibandingkan tipe A. Meski demikian, gejala yang muncul bisa sama beratnya, terutama pada anak-anak, lansia, atau individu dengan sistem imun lemah.
Gejala flu akibat influenza A dan B
Kedua jenis virus ini menimbulkan tanda-tanda yang serupa, di antaranya:
• Demam dan menggigil
• Nyeri otot dan sendi
• Sakit kepala
• Batuk dan pilek
• Sakit tenggorokan
• Lemas dan kelelahan
• Mual atau diare (terutama pada anak-anak)

Sebagian besar orang akan pulih dalam beberapa hari hingga sekitar satu minggu. Namun, pada kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, atau penderita penyakit kronis—misalnya asma, gangguan jantung, dan diabetes—flu dapat berkembang menjadi masalah serius seperti pneumonia.
Baik influenza A maupun B mudah sekali menular. Penyebaran utamanya melalui percikan air liur saat penderita batuk atau bersin, serta lewat benda yang sudah terkontaminasi virus.
Seseorang bahkan sudah bisa menularkan virus sebelum gejala muncul, dan tetap berisiko menularkan hingga kurang lebih tujuh hari setelahnya. Karena itu, menjaga kebersihan tangan, menutup mulut saat batuk, serta menghindari kedekatan dengan orang yang sedang sakit sangat dianjurkan.
Pengobatan dan pencegahan
Tidak ada obat yang benar-benar menghilangkan flu secara langsung, tetapi istirahat cukup, minum cairan yang cukup, dan konsumsi obat pereda gejala dapat membantu mempercepat pemulihan.
Dalam kondisi tertentu, dokter bisa memberikan antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (Relenza) untuk membantu mempercepat perbaikan, terutama jika digunakan dalam 1–2 hari pertama setelah gejala mulai terasa.
Vaksin flu tahunan tetap menjadi cara paling efektif untuk mencegah infeksi. CDC menyarankan vaksinasi untuk semua orang berusia enam bulan ke atas karena dapat mengurangi risiko gejala berat, rawat inap, hingga kematian akibat komplikasi flu.
• Cuci tangan dengan sabun secara rutin
• Hindari menyentuh wajah sebelum mencuci tangan
• Tutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin
• Gunakan masker jika sedang sakit
• Istirahat di rumah hingga benar-benar pulih







