Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Bos NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035

Bos NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035
Table of contents: [Hide] [Show]

DetikPulsa – NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035, nasa menegaskan rencananya untuk membangun “desa” di Bulan pada tahun 2035. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Administrator NASA, Sean Duffy, dalam sebuah diskusi panel di International Aeronautical Congress (IAC) yang berlangsung di Sydney, Australia. Acara tersebut juga dihadiri oleh pimpinan badan antariksa lain dari berbagai negara.

Bos NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035
Bos NASA – Bangun Kampung di Bulan

Bos NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035

Dalam kesempatan itu, Duffy menyebutkan bahwa manusia akan hidup secara berkelanjutan di Bulan dalam dekade mendatang. Menurutnya, langkah ini bukan lagi sekadar visi, tetapi sudah menjadi bagian dari strategi eksplorasi jangka panjang Amerika Serikat. Ia menambahkan bahwa program Artemis akan menjadi fondasi utama untuk mewujudkan ambisi tersebut.

Sebagai permulaan, NASA dijadwalkan meluncurkan misi Artemis II pada Februari tahun depan. Misi ini akan mengirim empat astronaut untuk melakukan perjalanan mengitari Bulan, sebuah pencapaian yang belum pernah dilakukan lagi sejak lebih dari 50 tahun lalu.

Meski tidak akan mendarat di permukaan, Artemis II berfungsi untuk menguji roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) serta pesawat ruang angkasa Orion. Data yang dikumpulkan dari perjalanan ini akan menjadi dasar bagi misi berikutnya yang menargetkan pembangunan pangkalan jangka panjang.

Rencana pangkalan tersebut diproyeksikan memiliki kemampuan menopang kehidupan manusia secara permanen. NASA memperkirakan pangkalan akan memanfaatkan energi nuklir sebagai sumber daya utama, mengingat panel surya tidak efektif selama malam Bulan yang berlangsung 14 hari. Selain itu, bahan-bahan untuk membangun pangkalan direncanakan diambil dari material alami Bulan, seperti tanah dan es yang ada di wilayah kutub selatan.

Bos NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035
NASA Bangun Rumah di Bulan

Tema konferensi IAC tahun ini, “Sustainable Space: Resilient Earth” atau “Ruang Angkasa Berkelanjutan: Bumi yang Tangguh,” sangat relevan dengan pembahasan tersebut. Sementara delegasi dari Eropa, Kanada, dan Jepang membahas peran satelit dalam riset iklim, NASA lebih menekankan pada eksplorasi ruang angkasa yang dapat membuka jalan menuju kehidupan di luar Bumi.

Duffy juga menyampaikan ambisi besar Amerika untuk menembus Mars. Ia optimis bahwa NASA sedang membuat kemajuan pesat dalam proyek ini. Namun, ia menekankan bahwa target paling mendesak adalah mengembalikan manusia ke Bulan, sesuatu yang terakhir dilakukan pada era Apollo di tahun 1972.

Misi besar berikutnya akan datang pada 2027 dengan Artemis III. Berbeda dari Apollo, misi ini dirancang agar astronaut tinggal di permukaan Bulan lebih lama. Dua astronaut direncanakan mendarat di wilayah dekat kutub selatan dan menetap sekitar tujuh hari. Selama periode itu, mereka akan melakukan riset geologi dan mengumpulkan data lingkungan yang diperlukan untuk persiapan pembangunan pangkalan permanen.

Pada Agustus lalu, Duffy meluncurkan kebijakan yang mendorong Amerika menjadi negara pertama yang menempatkan reaktor nuklir di Bulan. NASA bahkan telah mengeluarkan permintaan resmi (Request for Information/RFI) kepada perusahaan-perusahaan yang tertarik mengembangkan sistem tersebut.

Bos NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035
Pangkalan Bulan

Proyek ini dikenal sebagai Fission Surface Power System, yang menargetkan reaktor dengan bobot di bawah 15 ton dan mampu menghasilkan daya 100kWe. Kapasitas tersebut cukup untuk mengoperasikan pangkalan Bulan selama malam panjang di sana.

Selain urusan energi, NASA juga meneliti metode pembangunan struktur di Bulan. Para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) baru-baru ini mencoba mencampur semen dalam kondisi tanpa gravitasi untuk menilai kemungkinan penggunaannya.

Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah mencampur tanah Bulan dengan material tambahan untuk menghasilkan beton yang kuat. Jika terbukti efektif, teknologi printer 3D bisa digunakan untuk membangun pangkalan dengan memanfaatkan sumber daya lokal, termasuk air es yang ditemukan di kutub selatan.

Meski sempat ada kekhawatiran bahwa minat politik terhadap misi Bulan bisa berkurang, Duffy menegaskan bahwa NASA kini berada pada jalur yang semakin berani dan jelas. Ia bahkan menyatakan bahwa Amerika akan memenangkan perlombaan luar angkasa generasi baru melawan China melalui program Artemis.

“Ketika kami kembali ke Bulan kali ini, kami tidak hanya menancapkan bendera lalu pulang. Kami akan menetap di sana,” tegas Duffy menutup pernyataannya.

Bos NASA Yakin Bangun Kampung di Bulan 2035
Pangkalan Luar Angkasa di Bulan
Share: