Detik Pulsa – Sesar Baribis Biang Gempa Bekasi, Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,7 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB. Menurut data BMKG, pusat gempa berada pada koordinat 6,52° Lintang Selatan dan 107,25° Bujur Timur, sekitar 19 kilometer di tenggara Bekasi dengan kedalaman 10 kilometer. Episentrum gempa terletak di darat, pada kawasan dengan morfologi daratan berombak, bergelombang hingga pegunungan.

Aktif nya Sesar Baribis Biang Gempa Bekasi M 4
Badan Geologi menyebutkan gempa di Bekasi ini dipicu oleh aktivitas Sesar Baribis, jalur sesar yang melintas di sejumlah daerah Jawa Barat seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, hingga Bekasi.
“Hasil analisis parameter sumber gempa menunjukkan gempa ini diakibatkan oleh sesar naik pada zona Sesar Baribis,” ujar Kepala Badan Geologi, M Wafid.
Penelitian terbaru yang dilakukan tim gabungan dari BMKG, BRIN, Universitas Cambridge, ITB, dan Universitas Maranatha Bandung yang dipimpin Pepen Supendi berjudul Evidence of the West Java back-arc thrust from earthquake activity dalam jurnal Tectonophysics volume 911 pada 29 Agustus 2025, menemukan bukti bahwa sesar ini memiliki tingkat aktivitas tinggi.
Eksperimen tersebut merekam aktivitas seismik sejak Desember 2022 hingga September 2023, diperkuat dengan data dari jaringan seismik permanen BMKG. Hasil uji seismik lubang bor mengidentifikasi 15 gempa kerak dangkal di jalur sesar busur belakang Jawa Barat.
“Analisis gabungan kami yang memadukan kajian geologi dan penelitian sebelumnya mengungkapkan adanya sistem sesar kompleks yang terdiri dari Sesar Muka Citarum, Sesar Citarum, dan Sesar Baribis, yang memperlihatkan pergeseran horizontal dan vertikal signifikan pada pola tegangan regional,” tulis para peneliti dalam publikasi tersebut.

Sesar aktif di Jawa Barat
Penelitian BRIN mengungkap bahwa di wilayah Jawa Barat terdapat sejumlah sesar aktif besar yang mengapit Kabupaten Sumedang. Beberapa di antaranya adalah:
- Sesar Baribis Segmen Tampomas
- Sesar Baribis Segmen Ciremai
- Sesar Lembang
- Sesar Cileunyi Tanjungsari
- Sesar Garsela
Keberadaan jalur sesar ini berpotensi menimbulkan dampak bagi kota-kota penting seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, hingga Indramayu, karena mampu melepaskan energi dalam bentuk gempa beruntun maupun gempa pendahulu.
Peristiwa gempa di Sumedang pada Januari 2024 menjadi bukti nyata adanya aktivitas sesar-sesar tersebut. Kekuatan gempa yang mungkin terjadi di kawasan ini diperkirakan dapat mencapai magnitudo 6,6 hingga 7.

“Karena itu, sangat penting untuk memperluas pengetahuan dan menyiapkan strategi mitigasi yang tepat guna meminimalisasi risiko bencana gempa di masa mendatang,” ujar Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo, dalam webinar Talk to Scientists: Pemetaan Sesar Pulau Jawa serta Mitigasi Risiko Bencana Geologi pada April 2024.
Sonny menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat mengingat kondisi Pulau Jawa yang rawan gempa. Ia menyarankan agar pembangunan dilakukan dengan rekayasa bangunan tahan gempa, terutama untuk proyek yang baru direncanakan. Selain itu, masyarakat juga sebaiknya menghindari pembangunan di jalur rawan sesar.
“Dengan hasil penelitian ini, diharapkan langkah mitigasi selanjutnya bisa lebih terarah demi melindungi masyarakat dan lingkungan dari ancaman gempa di Jawa. Selain itu, upaya ini juga dapat memberikan kontribusi positif bagi agenda global dalam mengurangi risiko bencana alam,” tambah Sonny.
