Detik Pulsa – 7 Makanan Enak Ini Bisa Rusak Kolagen, Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh akan berkurang. Tak heran jika banyak orang berusaha menambah asupannya melalui makanan. Namun, ada jenis makanan tertentu yang justru dapat merusak kolagen dan sebaiknya dihindari jika ingin kulit tetap awet muda.
7 Makanan Enak Ini Bisa Rusak Kolagen
Kolagen adalah Protein penting yang berperan menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Untuk mendukung pembentukannya, konsumsi makanan seperti buah kaya vitamin C, sayuran hijau, dan sumber protein berkualitas sangat dianjurkan.
Sebaliknya, beberapa Jenis Makanan yang merusak Kolagen dan mempercepat kerusakan kulit dan dapat memicu penuaan dini. Mengutip Healthline, sebaiknya utamakan asupan hewani atau nabati yang tinggi kolagen, serta buah dan sayuran yang mengandung vitamin dan mineral melimpah agar produksi kolagen tetap optimal.
Beberapa nutrisi penting yang mampu merangsang produksi kolagen antara lain zinc, vitamin C, dan vitamin E, yang dapat diperoleh dari buah-buahan serta sayuran. Selain mengonsumsi makanan yang dianjurkan, penting juga untuk mengetahui pantangan tertentu agar usaha menjaga kekencangan kulit tidak sia-sia.
Hindari makanan ini agar kolagen tak rusak
Kolagen adalah protein utama yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Nutrisi seperti zinc, vitamin C, dan vitamin E berperan penting dalam proses pembentukannya. Ketiganya bisa diperoleh dari berbagai buah-buahan dan sayuran segar. Selain meningkatkan asupan makanan pendukung, perlu juga memahami jenis-jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar usaha mempertahankan kulit kencang tidak sia-sia.
1. Makanan dengan pemanis tambahan
Gula dalam jumlah berlebihan memicu pembentukan advanced glycation end products (AGEs), yaitu senyawa yang merusak struktur kolagen dan elastin pada kulit. Kerusakan ini akan semakin parah bila kulit sering terpapar sinar matahari. Selain mempercepat penuaan kulit, gula berlebih juga dapat memicu jerawat dan membuat kulit kusam. Untuk menjaga kekuatan kolagen, batasi konsumsi minuman manis, kue, permen, atau
2. Margarin
Margarin umumnya mengandung minyak terhidrogenasi parsial yang tinggi asam lemak trans. Zat ini membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan akibat paparan radiasi ultraviolet, yang berujung pada penurunan elastisitas serta melemahnya jaringan kolagen. Sebagai gantinya, olesan roti bisa diganti dengan alpukat tumbuk atau minyak zaitun yang lebih ramah bagi kesehatan kulit.
3. Gorengan
Proses menggoreng pada suhu tinggi menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel kulit, termasuk kolagen. Selain itu, gorengan cenderung tinggi garam yang dapat memicu dehidrasi sehingga kulit menjadi kering dan mudah berkerut. Mengurangi konsumsi gorengan seperti tahu isi, bakwan, atau pisang goreng akan membantu mempertahankan kelembapan dan elastisitas kulit.
4. Sosis dan daging olahan
Produk seperti sosis, pepperoni, atau daging asap mengandung natrium, lemak jenuh, dan pengawet sulfit dalam kadar tinggi. Natrium berlebih memicu dehidrasi kulit, sementara lemak jenuh dan pengawet meningkatkan risiko peradangan yang mempercepat kerusakan kolagen. Mengganti daging olahan dengan daging segar tanpa bahan tambahan akan lebih aman bagi kulit.
5. Karbohidrat olahan
Makanan seperti roti putih, pasta instan, kue kering, dan sereal olahan memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat memicu lonjakan gula darah dan peradangan. Kondisi ini mempercepat kerusakan molekul kolagen. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks seperti roti gandum utuh, oatmeal, atau biji-bijian untuk membantu menjaga kolagen dan kesehatan kulit.
6. Ikan dengan kandungan merkuri tinggi
Beberapa jenis ikan, seperti ikan todak, hiu, tuna bigeye, dan king mackerel, memiliki kandungan merkuri tinggi. Logam berat ini dapat mengganggu dan merusak protein kolagen, serta diduga menghambat proses pembentukannya. Lebih baik memilih ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, atau ikan kembung.
7. Produk susu dan olahannya
Susu mengandung kalsium yang bermanfaat untuk tulang, namun konsumsi berlebihan dapat memengaruhi kadar hormon dan insulin dalam darah. Hal ini dapat memicu produksi minyak berlebih, iritasi kulit, dan jerawat kistik. Sebaiknya pilih susu organik dan batasi porsinya sambil memantau reaksi kulit.
Menjaga kolagen bukan hanya soal memperbanyak makanan yang mendukung pembentukannya, tetapi juga menghindari asupan yang mempercepat kerusakan. Dengan mengatur pola makan seimbang, membatasi konsumsi gula, lemak trans, makanan olahan, dan memilih sumber protein, karbohidrat, serta lemak sehat, kulit akan tetap kencang, elastis, dan awet muda.
