- 10 Manfaat Menangis Buat Tubuh dan Pikiran
- 1. Melepaskan stres dan ketegangan
- 2. Memperbaiki suasana hati
- 3. Membangun koneksi sosial
- 4. Meningkatkan empati dan respons orang lain
- 5. Membantu mengeluarkan toksin
- 6. Menjaga kesehatan mata
- 7. Membantu pemrosesan emosi
- 8. Dipengaruhi hormon
- 9. Meningkatkan kesejahteraan fisik
- 10. Menangis saat bahagia juga menyehatkan
Detik Pulsa – 10 Manfaat Menangis Buat Tubuh dan Pikiran, Menangis kerap dikaitkan dengan kelembutan hati, perasaan duka, atau luapan emosi yang tak tertahankan. Meski sering dipandang sebagai tanda kelemahan, di balik persepsi sosial tersebut, aktivitas ini ternyata membawa banyak manfaat bagi fisik maupun mental.

10 Manfaat Menangis Buat Tubuh dan Pikiran
Entah itu karena patah hati, adegan menyentuh dari sebuah film, atau momen bahagia yang begitu mendalam, air mata bukan sekadar bentuk ekspresi emosional.
Menangis bermanfaat untuk Tubuh merupakan reaksi alami tubuh dan jiwa yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan seseorang.
Berikut adalah sejumlah manfaat menangis melansir Healthy:
1. Melepaskan stres dan ketegangan
Lauren Bylsma dari University of Pittsburgh mengungkapkan bahwa menangis dapat membantu tubuh kembali ke kondisi tenang setelah mengalami tekanan emosional atau mental. Saat seseorang menangis, tubuh beralih dari mode stres atau “fight or flight” ke mode “rest and digest” yang lebih damai. Perubahan ini mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, membuat tubuh terasa lebih lega dan rileks.
2. Memperbaiki suasana hati
Menangis ternyata dapat memperbaiki mood. Sekitar dua per tiga orang melaporkan merasa lebih baik setelah menangis. Efek ini mungkin tidak langsung terasa, namun setelah 20 hingga 90 menit, tubuh mulai melepaskan endorfin, yakni hormon yang memberikan efek nyaman dan meredakan nyeri secara alami. Ini sebabnya menangis bisa membantu seseorang merasa lebih ringan secara emosional.

3. Membangun koneksi sosial
Tangisan bukan hanya ekspresi personal, tetapi juga alat komunikasi sosial yang kuat. Saat seseorang menangis di hadapan orang yang peduli, secara tidak langsung ia menyampaikan bahwa dirinya membutuhkan dukungan. Ini bisa memperkuat ikatan batin antarindividu dan menumbuhkan rasa saling empati dan pengertian.
4. Meningkatkan empati dan respons orang lain
Air mata memiliki efek Psikologis terhadap orang lain. Orang yang melihat seseorang menangis cenderung merespons dengan simpati, memperkecil kemungkinan agresi atau perdebatan. Menurut para peneliti, respons ini berakar dari mekanisme evolusioner: tangisan manusia dewasa berasal dari cara bayi meminta bantuan dan perhatian dari orang tua.
5. Membantu mengeluarkan toksin
Penelitian kimiawan William Frey menunjukkan bahwa air mata emosional mengandung konsentrasi protein dan zat hasil stres yang lebih tinggi dibandingkan air mata karena iritasi fisik, seperti saat mengiris bawang. Meskipun perlu penelitian lanjutan, temuan ini mendukung anggapan bahwa menangis berperan dalam proses pembersihan zat-zat sisa dari tubuh.
6. Menjaga kesehatan mata
Air mata juga berfungsi untuk melumasi dan melindungi mata dari kekeringan, debu, dan infeksi. Kandungan enzim seperti lisozim di dalamnya bahkan memiliki sifat antibakteri. Menangis dalam jumlah normal bermanfaat, namun jika berlebihan bisa menyebabkan mata menjadi merah, bengkak, atau perih akibat iritasi.

7. Membantu pemrosesan emosi
Menangis sering menjadi momen reflektif yang mendalam, khususnya saat seseorang sedang sendiri. Dalam kondisi tersebut, air mata dapat menjadi sarana untuk menyusun kembali emosi, menerima kenyataan sulit, atau bahkan menjadi bentuk permohonan spiritual terhadap bantuan dan pengertian, baik dari orang lain maupun dari kekuatan yang lebih tinggi.
8. Dipengaruhi hormon
Hormon juga memengaruhi kecenderungan menangis. Estrogen menjadikan perempuan lebih mudah menangis, terutama saat perubahan hormon seperti PMS atau setelah melahirkan. Sebaliknya, testosteron diduga menghambat respons tangisan pada laki-laki. Namun, budaya juga punya peran: perempuan cenderung dibebaskan mengekspresikan emosi, sedangkan laki-laki kerap dituntut untuk menahan tangis.
9. Meningkatkan kesejahteraan fisik
Menangis bukan hanya terjadi di pikiran, tetapi juga melibatkan tubuh. Ketika seseorang menangis, biasanya disertai napas yang tidak beraturan, peningkatan denyut jantung, dan bahkan keringat dingin. Semua ini adalah mekanisme tubuh dalam mengalirkan stres. Setelah menangis, tubuh perlahan menyesuaikan kembali sistemnya menuju keadaan yang lebih stabil dan tenang.
10. Menangis saat bahagia juga menyehatkan
Menangis tidak selalu berkaitan dengan duka. Emosi bahagia yang intens seperti saat bertemu orang tersayang, kelulusan, atau melihat sesuatu yang sangat menyentuh, juga dapat menimbulkan tangisan. Air mata dalam kondisi ini berfungsi sebagai alat pelepasan emosi yang meluap dan membantu menjaga keseimbangan psikologis.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3178190/original/087076100_1594630455-depressed-woman-laying-bed_23-2148542270.jpg)