Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan – Dalam sepekan terakhir, sejumlah wilayah di Indonesia mencatat curah hujan dengan intensitas tinggi. Hujan dengan kategori lebat (50–100 mm/hari) hingga sangat lebat (100–150 mm/hari) tercatat di beberapa daerah.

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan
Waspada Langit RI Gelap

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan

Data dari BMKG menunjukkan bahwa Langit Indonesia tertutup Awan dan hujan sangat lebat terjadi pada 27 Juni 2025 di Kabupaten Mimika, Papua Tengah (138,0 mm/hari), Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku (108,1 mm/hari), dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (107,4 mm/hari).

Meskipun sekitar seperempat wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau, BMKG mengingatkan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi masih harus diantisipasi di beberapa kawasan dalam waktu dekat. Hujan yang masih sering terjadi ini disebabkan oleh beberapa faktor cuaca yang saling berinteraksi.

Salah satu penyebab utamanya adalah aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berosilasi di wilayah maritim Indonesia. Selain itu, pengaruh gelombang atmosfer tropis seperti Kelvin dan Rossby Ekuator turut memperbesar kemungkinan terbentuknya awan hujan. Tingginya kadar kelembapan di udara juga berperan penting sebagai pemicu terbentuknya awan-awan hujan.

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan
Cuaca Jakarta Diwarnai Awan Gelap

Dengan kondisi atmosfer yang masih aktif dan dinamis, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan deras, angin kencang, dan ombak tinggi, meski sebagian wilayah sudah tidak lagi berada dalam musim penghujan.

Dalam prediksi cuaca sepekan ke depan, BMKG memperkirakan adanya pertumbuhan awan yang cukup signifikan, terutama di wilayah Indonesia bagian selatan dan timur. Hal ini berdasarkan anomali radiasi gelombang panjang (OLR) yang menunjukkan nilai negatif, mengindikasikan potensi langit lebih banyak tertutup awan.

Fenomena ini didorong oleh aktifnya MJO di wilayah timur Indonesia, serta gelombang Rossby Ekuator yang terpantau memengaruhi wilayah Jawa dan bagian selatan Sulawesi. Sementara itu, gelombang Kelvin diprediksi akan berdampak pada wilayah Aceh, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

Kombinasi dari seluruh faktor tersebut membuat potensi hujan deras disertai kilat dan angin kencang tetap tinggi di banyak wilayah tanah air. Selain itu, BMKG juga mencatat adanya sirkulasi siklonik yang berada di sekitar perairan barat daya Lampung dan Selat Karimata. Sistem ini membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Selat Sunda ke perairan barat daya Lampung, Laut Jawa, dan Selat Karimata.

Selain itu, daerah belokan angin (konfluensi) juga terbentuk dan memanjang dari Laut Cina Selatan hingga perairan utara Maluku Utara dan Kepulauan Papua. Situasi ini meningkatkan ketidakstabilan atmosfer dan potensi terbentuknya awan-awan hujan.

Peningkatan kecepatan angin permukaan di atas 25 knot turut diamati di beberapa perairan, termasuk Laut Cina Selatan, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, perairan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafuru. Kondisi angin ini dapat memicu terjadinya gelombang tinggi, terutama di laut lepas yang langsung terpapar angin kencang.

Intrusi udara kering dari belahan selatan bumi juga memberikan kontribusi terhadap ketidakstabilan atmosfer. Udara kering yang bergerak dari arah selatan ini diprediksi akan melintasi perairan selatan Jawa. Ketika bertemu dengan massa udara lembap di depannya, kondisi ini dapat memicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah pada pertengahan pekan ini.

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan
Curah Hujan yang Tinggi

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 1–3 Juli 2025

Kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi didominasi oleh langit cerah berawan hingga turun hujan ringan. Namun, beberapa daerah perlu mewaspadai kemungkinan meningkatnya curah hujan dengan intensitas sedang. Wilayah yang berpotensi mengalami kondisi tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Pegunungan Papua, Papua, serta Papua Selatan.

Selain itu, hujan deras yang berpotensi disertai sambaran petir dan tiupan angin kencang juga dapat terjadi di beberapa daerah dengan status peringatan dini. Wilayah dalam kategori siaga hujan lebat meliputi Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua Selatan. Sementara angin kencang diperkirakan terjadi di Sulawesi Selatan, Maluku, Nusa Tenggara Timur, serta Papua Selatan.

Periode 4–7 Juli 2025

Memasuki awal pekan kedua Juli, kondisi cuaca secara umum masih menunjukkan dominasi cerah berawan hingga hujan ringan di berbagai wilayah. Beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Pegunungan Papua, Papua, dan Papua Selatan diperkirakan mengalami peningkatan hujan dengan intensitas sedang.

Sementara itu, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang juga masih dapat terjadi. Daerah dengan status siaga hujan lebat dalam periode ini antara lain Jawa Tengah dan Pegunungan Papua. Untuk angin kencang, wilayah yang perlu siaga meliputi Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua Selatan.

Imbauan BMKG

Mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam waktu dekat, BMKG menyampaikan beberapa saran kewaspadaan kepada masyarakat:

* Perhatikan perubahan cuaca harian yang bisa terjadi secara cepat dan drastis.
* Siaga terhadap hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat.
* Hindari berada di tempat terbuka saat terjadi badai petir, dan jauhi pepohonan, bangunan, atau infrastruktur yang rentan saat angin kencang melanda.
* Gunakan pelindung kulit dan penuhi kebutuhan cairan tubuh, karena suhu panas dapat muncul secara mendadak selama periode kemarau.
* Bersiap terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan banjir bandang, yang bisa timbul sewaktu-waktu.
* Ikuti perkembangan cuaca terkini melalui kanal resmi seperti situs [www.bmkg.go.id](http://www.bmkg.go.id), media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
* Tetap tenang, tingkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang ekstrem, serta pahami prosedur evakuasi jika dibutuhkan. Informasi cuaca akan terus diperbarui seiring dinamika atmosfer yang berkembang.

BMKG: Waspada Langit RI Tertutup Awan 1 Pekan Kedepan
Cuaca Sepekan ke Depan
Share: