Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

7 Update Iran Serang Pangkalan Besar AS di Qatar

7 Update Iran Serang Pangkalan Besar AS di Qatar

7 Update Iran Serang Pangkalan Besar AS di Qatar – Pada Senin, 23 Juni 2025, Iran secara resmi meluncurkan serangan ke arah pangkalan militer Amerika Serikat yang berada di Qatar. Tindakan ini merupakan balasan atas operasi militer AS terhadap situs nuklir Iran yang memicu ketegangan.

Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar! Tensi Perang Teluk Memanas

7 Update Iran Serang Pangkalan Besar AS di Qatar

Tak lama setelah serangan terjadi, Presiden AS Donald Trump mengumumkan adanya kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel, menandai perkembangan terbaru dalam eskalasi konflik di kawasan tersebut.

Iran Serang Pangkalan Militer Terbesar AS di Qatar

Serangan balasan dari Iran menyasar Pangkalan Udara Al Udeid, markas militer terbesar milik AS di Timur Tengah yang terletak di Qatar. Menurut pernyataan resmi Presiden Trump, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden tersebut.

Ia menilai respons Iran tidak terlalu signifikan dan menyebut bahwa serangan itu telah diperingatkan sebelumnya oleh pihak Iran. Dalam unggahannya di Truth Social, Trump mengklaim bahwa Iran telah meluapkan kemarahannya dan berharap tidak akan ada kebencian lanjutan.

Pemerintah Qatar pun merespons insiden ini dengan mengecam keras aksi tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara mereka. Doha juga melaporkan bahwa sistem pertahanannya berhasil mencegat sejumlah rudal balistik jarak pendek dan menengah yang diarahkan ke wilayah mereka.

5 Alasan Iran Serang Pangkalan Militer AS Al Udeid di Qatar: Apa Motifnya?  - Butota.id

Iran Sempat Peringatkan AS

Sebelum serangan dilakukan, Iran sempat memberikan peringatan kepada Amerika Serikat. Kepala Staf Militer Iran, Jenderal Abdolrahim Mousavi, menyatakan bahwa tindakan AS tidak akan dibiarkan begitu saja dan akan dibalas dengan keras.

Hal serupa disampaikan oleh Ali Akbar Velayati, penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran, yang memperingatkan bahwa pangkalan militer AS di kawasan Timur Tengah berpotensi menjadi sasaran selanjutnya.

Sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan, Kedutaan Besar AS di Bahrain, tempat di mana pangkalan angkatan laut utama AS berada, mengurangi jumlah personel diplomatiknya. Di Qatar sendiri, warga negara Amerika telah diminta untuk tetap berada di tempat aman dan tidak bepergian.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan energi besar yang beroperasi di Irak juga mulai menarik keluar tenaga kerja asingnya dari wilayah yang dianggap berisiko tinggi.

Penangguhan Kerja Sama dengan IAEA

Ketua Parlemen Iran, Mohammad-Bagher Ghalibaf, menyatakan bahwa parlemen tengah mengkaji rancangan undang-undang untuk menghentikan kerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Menurut Ghalibaf, lembaga pengawas nuklir PBB itu dianggap sudah tidak lagi menunjukkan sikap netral dan profesional dalam menyikapi program nuklir Iran.

Langkah ini diambil setelah IAEA pada Juni lalu mengeluarkan resolusi yang mengecam Iran atas kurangnya transparansi dan kerja sama dalam inspeksi fasilitas nuklir. Penangguhan ini menjadi sinyal tegas bahwa Teheran tidak akan tinggal diam menghadapi tekanan internasional, terutama dari Barat.

Serangan Israel ke Penjara Tahanan Politik dan WN Asing

Dalam eskalasi terbaru, Israel menggempur sejumlah titik penting di Teheran, termasuk penjara Evin yang terkenal sebagai lokasi penahanan para aktivis, tahanan politik, dan warga asing. Ledakan besar terdengar hingga ke wilayah utara ibu kota Iran, seperti dilaporkan oleh jurnalis AFP di lapangan.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menggambarkan serangan itu sebagai upaya militer terbesar terhadap institusi negara Iran yang dianggap menindas rakyatnya. Otoritas kehakiman Iran mengonfirmasi bahwa penjara Evin mengalami kerusakan akibat serangan, meskipun mereka mengklaim situasi berhasil dikendalikan. Tak hanya itu, Israel juga menyerang situs pengayaan uranium Fordo—yang sebelumnya menjadi target serangan udara Amerika dengan bom penghancur bunker.

Pakar Nilai Rusia-China Akan Bantu Iran Bila AS Terlibat, Perang Dunia 3?

China-Eropa-Rusia-NATO Sempat Teriak

Di tengah situasi yang semakin memanas, sejumlah kekuatan global turut memberikan respons. China memperingatkan potensi meluasnya konflik ke wilayah lain dan menyerukan langkah bersama untuk menjaga stabilitas ekonomi dunia, khususnya jalur distribusi energi.

Harga minyak sempat melonjak drastis sebelum akhirnya turun tipis, menyusul kekhawatiran akan pembalasan lanjutan dari pihak Iran. Amerika bahkan meminta China membantu mencegah kemungkinan pemblokiran Selat Hormuz, jalur strategis bagi hampir seperlima pasokan minyak global.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyebut ancaman terhadap Selat Hormuz sebagai risiko yang sangat besar. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam serangan militer terhadap Iran dan menyebutnya tidak memiliki dasar. Di sisi lain, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan dukungannya terhadap tindakan militer Amerika Serikat.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mempertegas sikap aliansi bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan penghentian konflik dan mengajak semua pihak kembali ke jalur diplomatik. Ia menekankan bahwa spiral kekacauan ini harus dihentikan demi menjaga kedamaian kawasan.

Qatar Buka Kembali Wilayah Udara

Setelah sempat menutup ruang udara sebagai bentuk kewaspadaan pasca serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Al Udeid, pemerintah Qatar akhirnya membuka kembali akses tersebut. Melalui pernyataan resmi yang diunggah di media sosial, Otoritas Penerbangan Sipil Qatar menyatakan bahwa kondisi telah stabil dan operasional penerbangan kembali normal.

Sebelumnya, sejumlah maskapai penerbangan internasional menghentikan layanan ke Doha, Dubai, dan pusat transportasi utama lainnya akibat meningkatnya ancaman keamanan.

Trump Umumkan Israel dan Iran Sepakat Gencatan Senjata Total

Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata penuh antara Iran dan Israel. Ia menyebut bahwa kesepakatan ini akan dimulai sekitar enam jam setelah pengumuman disampaikan. Gencatan senjata dijadwalkan berlangsung selama dua belas jam, dan pada akhir 24 jam, konflik yang telah berlangsung selama hampir dua pekan akan dinyatakan berakhir secara resmi.

Trump menyampaikan ucapan selamat kepada kedua negara karena berhasil menahan diri dan menunjukkan kebijaksanaan dalam memilih solusi damai. Menurutnya, konflik ini berpotensi menghancurkan seluruh kawasan Timur Tengah jika tidak segera dihentikan. Ia mengakhiri pernyataannya dengan harapan akan perdamaian bagi Timur Tengah dan dunia secara luas.

Iran serang pangkalan AS di Qatar, Trump gesa perdamaian

Share: