5 Kebiasaan Malam yang Bisa Rusak Gula Darah – Waktu malam seharusnya menjadi momen bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan stamina. Namun, tanpa disadari, sejumlah kebiasaan yang tampaknya sepele bisa berdampak negatif pada kestabilan kadar gula dalam darah.

5 Kebiasaan Malam yang Bisa Rusak Gula Darah
Baik bagi mereka yang mengidap Diabetes maupun yang masih dalam kondisi sehat, penting untuk mengenali rutinitas malam yang bisa mengganggu keseimbangan glukosa agar dapat dihindari demi menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Beberapa kebiasaan di malam hari yang tanpa disadari bisa memicu Lonjakan gula darah tidak hanya sebatas mengonsumsi makanan manis atau berat menjelang tidur. Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan lain yang sebaiknya diwaspadai:
1. Mengonsumsi Camilan Manis Sebelum Tidur
Apa yang dikonsumsi menjelang waktu tidur berpengaruh besar terhadap kestabilan gula darah selama malam berlangsung. Seperti dikutip dari Healthsite, makanan manis bisa menyebabkan peningkatan glukosa secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, sebaiknya batasi asupan makanan menjelang malam, terutama camilan manis. Bila merasa lapar, pilih makanan yang tinggi serat karena bisa membantu menjaga kestabilan gula dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sekaligus menyehatkan jantung.

2. Tidur yang Tidak Mencukupi
Waktu tidur yang memadai mampu membantu menjaga kadar glukosa tetap dalam rentang normal. Sebaliknya, kurang tidur menjadi salah satu penyebab naiknya kadar gula darah. Mengutip dari Sleep Foundation, kekurangan waktu tidur juga dapat berkaitan dengan risiko diabetes serta gangguan regulasi glukosa.
3. Stres Menjelang Tidur
Tekanan mental dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang pada akhirnya membuat kadar gula melonjak. Untuk mengatasi hal ini, cobalah membentuk rutinitas malam yang menenangkan agar tubuh lebih siap untuk beristirahat dan pikiran menjadi lebih rileks.
4. Menyantap Makanan Tinggi Lemak dan Karbohidrat
Menurut laman Nutrition, makanan seperti gorengan, pizza, dan pasta memiliki kandungan lemak serta karbohidrat tinggi yang memperlambat proses pencernaan, sehingga glukosa dilepaskan ke aliran darah secara bertahap.
Hal ini bisa menyebabkan kadar gula bertahan tinggi hingga beberapa jam setelah makan. Selain itu, konsumsi karbohidrat pada malam hari juga bisa membuat kadar gula darah lebih tinggi di pagi hari. Berdasarkan laman Health, hal ini terjadi karena tubuh mengalami penurunan sensitivitas terhadap insulin dan berkurangnya fungsi sel beta yang memproduksi hormon tersebut di malam hari.

5. Tidak Cukup Minum
Mengutip dari Healthline, kekurangan cairan atau dehidrasi dapat memicu lonjakan kadar gula. Saat tubuh tidak mendapat cukup asupan cairan, organ hati akan merespons dengan melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam aliran darah akibat meningkatnya produksi hormon vasopresin.
Berdasarkan anjuran dari The U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, kebutuhan cairan per hari sekitar 3,7 liter untuk pria dan 2,7 liter bagi wanita, yang bisa dipenuhi melalui air minum, berbagai jenis minuman lain, serta makanan yang mengandung air.
Berapa Kisaran Kadar Gula Darah Normal?
Lalu, berapa sebetulnya kadar gula darah yang dianggap normal? Nilai kadar gula dapat berubah tergantung aktivitas tubuh serta jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi. Karena itu, angka gula darah saat berpuasa dan setelah makan tentu berbeda.
Berdasarkan informasi dari Cleveland Clinic,
- Kadar gula darah normal saat puasa, atau setidaknya delapan jam tidak makan, berada di kisaran 70–99 mg/dL.
- Sedangkan dua jam setelah makan, angka normalnya adalah di bawah 140 mg/dL
Bila kadar gula darah puasa berkisar antara 100–125 mg/dL, maka seseorang termasuk dalam kategori prediabetes, yang berarti memiliki risiko hingga 50 persen terkena diabetes tipe 2 dalam sepuluh tahun ke depan. Sementara itu, jika angkanya mencapai 126 mg/dL atau lebih, maka orang tersebut telah masuk dalam kategori penderita diabetes.
