Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

5 Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober Ini

5 Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober Ini

DetikPulsa – Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa bola api misterius yang terlihat di langit dan menimbulkan suara ledakan keras merupakan meteor berukuran cukup besar.

5 Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober Ini
Hujan meteor Orionid

5 Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober Ini

Ia menyebutkan bahwa fenomena Hujan Meteor tersebut terekam oleh kamera pengawas saat melintasi langit Cirebon pada pukul 18.35 WIB. Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mencatat adanya getaran di wilayah Cirebon pada pukul 18.39 WIB.

“Saya menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah meteor berukuran besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 hingga 18.39 WIB,” ujar Thomas saat dihubungi, Senin (6/10).

Ia menambahkan bahwa ketika meteor tersebut menembus lapisan atmosfer bagian bawah, terjadi gelombang kejut yang menghasilkan suara dentuman keras dan terdeteksi oleh sensor BMKG Cirebon pada pukul 18.39 WIB. “Meteor itu kemudian jatuh di wilayah Laut Jawa,” jelasnya.

Fenomena meteor di langit Cirebon ini terjadi bertepatan dengan bulan Oktober, yang dikenal sebagai periode munculnya beberapa hujan meteor. Berdasarkan berbagai sumber, setidaknya ada lima hujan meteor yang akan terlihat menghiasi langit selama Oktober 2025.

1. Hujan meteor Draconid

Fenomena hujan meteor Draconid akan berlangsung dari 6 hingga 10 Oktober 2025, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada malam 8 Oktober. Sumber partikel debu dari hujan meteor ini berasal dari komet 21P/Giacobini-Zinner.

Pada masa puncaknya, Draconid berpotensi menampilkan ratusan meteor dalam satu jam. Pada tahun 2011, pengamat di kawasan Eropa bahkan mencatat lebih dari 600 meteor per jam. Namun, tahun ini pengamatan bisa sedikit terganggu karena cahaya bulan purnama yang akan cukup terang di langit malam 6–8 Oktober.

  • Periode aktif: 6–10 Oktober 2025
  • Puncak: 8 Oktober
  • Asal: Komet 21P/Giacobini–Zinner
  • Jumlah meteor: Sekitar 10 meteor per jam pada kondisi normal
  • Ciri khas: Draconids termasuk hujan meteor yang unik karena biasanya terlihat di awal malam, bukan setelah tengah malam seperti kebanyakan meteor lain.
  • Cahaya meteor: Cenderung lambat dan terang, kadang membentuk kilatan yang jelas di langit utara.
  • Catatan: Walaupun biasanya lemah, Draconids kadang berubah menjadi badai meteor jika Bumi melintasi jalur debu padat kometnya.
5 Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober Ini
Hujan meteor Taurid Selatan

2. Hujan meteor Orionid

Hujan meteor Orionid aktif mulai 2 Oktober hingga 12 November 2025, dengan puncak aktivitas terjadi di malam 21–22 Oktober. Meteor ini berasal dari sisa debu Komet Halley (1P/Halley) yang melintasi orbit Bumi setiap beberapa dekade.

Dalam kondisi langit yang benar-benar gelap tanpa polusi cahaya, pengamat bisa melihat antara 5 hingga 20 meteor per jam, tergantung pada kondisi cuaca dan lokasi pengamatan. Orionid dikenal bergerak cepat dan sering meninggalkan jejak bercahaya yang tampak indah di langit.

  • Periode aktif: 2 Oktober – 7 November
  • Puncak: 21 Oktober
  • Asal: Komet Halley (1P/Halley)
  • Jumlah meteor: 15–25 meteor per jam
  • Ciri khas: Orionids terkenal karena cepat dan cerah, melesat di langit dengan kecepatan tinggi.
  • Cahaya meteor: Biasanya berwarna putih kebiruan dan meninggalkan jejak bercahaya selama beberapa detik.
  • Waktu terbaik pengamatan: Sekitar pukul 1–4 dini hari saat rasi Orion (Pemburu) berada tinggi di langit timur.

3. Hujan meteor Taurid Selatan

Taurid Selatan termasuk hujan meteor yang memiliki periode panjang, berlangsung dari awal Oktober hingga pertengahan November. Beberapa meteor dari aliran ini bahkan bisa terlihat sejak sekitar 10 Oktober 2025.

Intensitasnya tergolong rendah, hanya sekitar 3–5 meteor per jam di area dengan langit gelap. Meski begitu, meteor dari aliran Taurid biasanya bergerak pelan dan menampilkan cahaya yang terang, sehingga tetap menarik untuk disaksikan.

  • Periode aktif: 25 September – 15 November
  • Puncak: Sekitar 10 Oktober
  • Asal: Komet Encke
  • Jumlah meteor: Sekitar 5 meteor per jam
  • Ciri khas: Meteor dari Southern Taurids bergerak lambat dan sering kali terang, sehingga mudah dilihat meski jumlahnya sedikit.
  • Cahaya meteor: Sering menampilkan bola api besar (fireball) dengan warna oranye atau kekuningan.
  • Waktu terbaik pengamatan: Setelah tengah malam hingga dini hari, ketika rasi Taurus mulai tinggi di langit timur.
5 Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober Ini
Hujan meteor Delta Aurigid

4. Hujan meteor Delta Aurigid

Fenomena hujan meteor Delta Aurigid diperkirakan mencapai puncaknya pada 11 Oktober 2025. Hujan meteor ini termasuk kategori minor dengan intensitas sekitar 5 meteor per jam.

Titik kemunculan atau radian meteor ini berada di rasi bintang Auriga, yang mulai terlihat tinggi di langit menjelang tengah malam hingga dini hari. Waktu tersebut menjadi saat terbaik untuk mengamati hujan meteor ini dengan mata telanjang.

  • Periode aktif: 3 – 17 Oktober
  • Puncak: 11 Oktober
  • Asal: Belum diketahui pasti, diduga dari sisa debu komet yang belum teridentifikasi
  • Jumlah meteor: Sekitar 5 meteor per jam
  • Ciri khas: Termasuk hujan meteor minor dengan intensitas rendah, namun beberapa meteor tampak cukup terang dan bergerak cepat.
  • Cahaya meteor: Biasanya berwarna putih kebiruan dengan lintasan pendek.
  • Waktu terbaik pengamatan: Menjelang tengah malam hingga dini hari, ketika rasi Auriga berada tinggi di langit timur.

5. Hujan meteor Epsilon Geminid

Hujan meteor Epsilon Geminid akan mencapai puncak pada 18 Oktober 2025 dan menjadi salah satu fenomena langit menarik di pertengahan bulan. Termasuk dalam kategori minor, Epsilon Geminid menampilkan sekitar 3–5 meteor per jam.

Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah antara pukul 01.00 hingga menjelang fajar, saat rasi Gemini berada tinggi di langit. Dengan kondisi langit cerah dan minim cahaya buatan, meteor-meteor ini dapat terlihat cukup jelas melintas di angkasa.

  • Periode aktif: 14 – 27 Oktober
  • Puncak: 18 Oktober
  • Asal: Kemungkinan berasal dari sisa debu asteroid 3200 Phaethon
  • Jumlah meteor: Sekitar 3–5 meteor per jam
  • Ciri khas: Termasuk hujan meteor minor dengan pergerakan cepat dan kilatan cahaya yang jelas.
  • Cahaya meteor: Berwarna putih kebiruan dan kadang meninggalkan jejak cahaya tipis di langit.
  • Waktu terbaik pengamatan: Sekitar pukul 01.00 hingga menjelang fajar, saat rasi Gemini berada tinggi di langit timur.
5 Hujan Meteor yang Aktif Bulan Oktober Ini
Hujan meteor Epsilon Geminid
Share: