280 Rudal Balistik Iran Berhasil Tembus Bunker Israel – Iran meluncurkan sekitar 280 rudal balistik ke wilayah Israel. Meski sebagian besar berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Israel, militer Israel (IDF) mengakui bahwa beberapa rudal berhasil lolos dan menghantam kawasan permukiman, termasuk di Tel Aviv. Serangan tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan properti, sekaligus memicu kepanikan.
280 Rudal Balistik Iran Berhasil Tembus Bunker Israel
Muncul pertanyaan besar terkait efektivitas perlindungan sipil setelah rudal balistik asal Iran menghantam Bunker Israel di Tel Aviv pada Senin (16/5), menewaskan empat orang. Rudal tersebut menghantam dinding sebuah bangunan di bagian tengah Israel dan mampu menembus perlindungan yang sebelumnya diklaim telah diperkuat. Fakta itu diungkap melalui penyelidikan awal oleh otoritas pertahanan sipil Israel.
Serangan tersebut menewaskan empat orang, tiga di antaranya ditemukan tewas di dalam bunker. Padahal, tempat perlindungan semestinya mampu memberikan rasa aman dari serangan seperti itu. Tragedi ini memicu kemarahan warga yang merasa dikhianati oleh sistem perlindungan yang seharusnya melindungi mereka dari ancaman luar.
Media Israel Hayom mengutip pernyataan dari Komando Home Front Israel bahwa sekitar 40 persen penduduk Tel Aviv tinggal di bangunan yang tidak dilengkapi bunker sesuai standar keamanan. Selain itu, puluhan ribu gedung tua di kota itu diketahui tidak memiliki fasilitas perlindungan yang layak.
Situasi serupa juga terjadi di kota Haifa, di mana kelangkaan tempat perlindungan menjadi masalah serius di tengah meningkatnya ancaman rudal dari Iran. Beberapa penduduk mengeluhkan tidak memiliki ruang aman di rumah, sementara tetangga pun enggan berbagi tempat perlindungan.
Krisis minimnya bunker kembali menjadi sorotan setelah juru bicara militer Iran menyebut tempat perlindungan di Israel kini sudah tidak aman, dan menyarankan warga segera meninggalkan wilayah-wilayah berisiko.
Berdasarkan Undang-Undang Pertahanan Sipil Israel yang diberlakukan sejak 1951, setiap bangunan hunian maupun komersial diwajibkan memiliki tempat perlindungan. Dalam beberapa kasus, bangunan dapat menggunakan bunker bersama.
Pada hari Sabtu, sistem pertahanan Israel juga gagal menghadang serangan rudal yang mengenai sebuah bangunan di kota Tamra. Serangan itu menewaskan empat orang dan menyebabkan sejumlah lainnya luka-luka.
Wali Kota Tamra, Musa Abu Rumi, menyatakan hanya 40 persen dari total 37.000 warga kota tersebut yang memiliki akses terhadap ruang aman. Ia juga mengungkapkan bahwa kota tersebut tidak memiliki bunker umum, berbeda dengan kebanyakan wilayah lain di Israel yang biasanya sudah dilengkapi fasilitas tersebut.
Sebagai bentuk tanggapan atas serangan baru-baru ini, pemerintah kota Tamra memutuskan untuk membuka gedung-gedung sekolah sebagai tempat perlindungan darurat bagi warga yang merasa tidak aman di kediaman masing-masing.
