2 Korban Selamat dari Kecelakaan Jeju Air – Hingga saat ini, tercatat 179 korban meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan. Mengutip laporan *The Korea Herald* pada Senin (30/12/2024), pihak berwenang memperkirakan hanya dua orang yang selamat dari total 181 penumpang dan kru di dalam pesawat tersebut.
2 Korban Selamat dari Kecelakaan Jeju Air
Pesawat Jeju Air 7C2216, yang merupakan jenis Boeing 737-800, mengalami kecelakaan setelah melampaui landasan pacu, menabrak pagar pembatas, dan terbakar. Dugaan awal menunjukkan insiden ini dipicu oleh tabrakan dengan burung yang mengganggu fungsi roda pendaratan.
Menurut Markas Besar Pemadam Kebakaran Jeonnam, dua korban selamat Jeju Air adalah kru pesawat, masing-masing seorang pria dan seorang wanita. Tidak ada penumpang lain yang ditemukan hidup, dan kondisi puing-puing pesawat membuat harapan untuk menemukan korban selamat semakin kecil, seperti yang disampaikan oleh otoritas pemadam kebakaran kepada keluarga korban.
Kerusakan parah pada badan pesawat menyulitkan proses identifikasi jenazah. Meski demikian, tim penyelamat terus mencari penumpang yang masih hilang, sementara kamar jenazah telah disiapkan untuk menampung korban yang ditemukan. Banyak jenazah mengalami kerusakan berat, yang membuat proses identifikasi semakin rumit.
Fokus utama saat ini adalah operasi pemulihan dan identifikasi korban, sambil melanjutkan penyelidikan penyebab kecelakaan. Pesawat yang berangkat dari Bangkok pada pukul 01:30 waktu setempat dijadwalkan tiba di Muan pukul 08:30.
Pada upaya pendaratan pertama di landasan pacu No. 1, pesawat gagal mendarat dan melakukan *go-around* untuk mencoba kembali. Pada percobaan kedua, roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik, sehingga pesawat harus melakukan pendaratan darurat di ujung landasan.
Karena roda tidak sepenuhnya terbuka, pesawat mendarat dengan bagian bawahnya dan tidak mampu mengurangi kecepatan secara optimal, hingga akhirnya menabrak pagar pembatas bandara yang menyebabkan kebakaran besar.
Tim tanggap darurat, termasuk 80 petugas pemadam kebakaran, dikerahkan ke lokasi dan berhasil memadamkan api dalam waktu 43 menit. Upaya penyelamatan dimulai dari bagian belakang pesawat, di mana dua orang selamat ditemukan. Namun, pihak berwenang memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah seiring pencarian di reruntuhan.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kerusakan roda pendaratan kemungkinan disebabkan oleh tabrakan dengan sekawanan burung, yang juga dapat masuk ke mesin pesawat. Pesawat tersebut diketahui mengangkut 173 warga negara Korea Selatan dan dua warga negara Thailand.
Penjabat Presiden Choi Sang-mok tiba di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat pukul 09:50 waktu setempat setelah tragedi ini. Ia memerintahkan prioritas penuh pada penyelamatan korban dan menegaskan bahwa semua sumber daya harus dimobilisasi untuk mendukung operasi ini.
“Pastikan keselamatan selama proses penyelamatan dan hindari risiko tambahan bagi petugas pemadam kebakaran maupun tim penyelamat,” ujar Choi.
Layanan darurat telah membuka hotline bagi keluarga korban untuk memperoleh informasi terkait penumpang. Nomor yang dapat dihubungi adalah 080-898-1500 (dalam negeri Korea), +82-1599-8629 (luar negeri), dan 1-833-892-0197 (Amerika Utara).
