10 Negara Paling Aman Jika Terjadi Perang Nuklir – Kekhawatiran akan pecahnya Perang Nuklir atau Perang Dunia Ketiga kembali mencuat setelah Amerika Serikat memutuskan bergabung dalam serangan militer Israel terhadap Iran. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar: wilayah mana yang mungkin tetap aman jika konflik global benar-benar pecah?

10 Negara Paling Aman Jika Terjadi Perang Nuklir
Dilaporkan bahwa sebanyak 20 jet tempur milik Israel telah menyerang sejumlah fasilitas militer yang terletak di Kermanshah, wilayah barat Iran. Di sisi lain, Iran hanya meluncurkan satu unit drone ke wilayah Israel dalam waktu semalam.
Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Minggu (22/6), Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi perluasan konflik yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Ia menjelaskan bahwa Moskow telah mengajukan diri sebagai mediator untuk mencapai kesepakatan damai terkait program nuklir Iran, namun menurutnya Washington saat ini tidak menunjukkan minat pada jalur diplomatik.
Nebenzia memperingatkan, jika ketegangan ini tidak segera dihentikan, kawasan Timur Tengah bisa saja memasuki fase peperangan besar-besaran yang dampaknya sulit diperkirakan, bukan hanya bagi keamanan regional, tapi juga terhadap tatanan global. Ia juga menambahkan bahwa dunia mungkin akan berada di ambang krisis nuklir.
Kekhawatiran lain datang dari meningkatnya ancaman dari Rusia terhadap negara-negara Barat. Presiden Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa Rusia kini lebih fleksibel dalam menggunakan senjata nuklir.
Jika sebelumnya senjata nuklir hanya digunakan sebagai balasan terhadap serangan serupa, dalam kebijakan terbaru Rusia menyatakan bahwa senjata tersebut juga bisa digunakan sebagai tanggapan terhadap ancaman militer konvensional.
Apabila ketegangan ini berkembang menjadi konflik terbuka, negara-negara sekutu dari berbagai belahan dunia bisa terseret ke dalamnya.
Namun demikian, apabila Perang Dunia Ketiga benar-benar terjadi, masih ada sejumlah wilayah yang mungkin tetap aman dari dampak langsung peperangan berskala global.

10 Wilayah Teraman Jika Perang Dunia 3 Meletus
1. Antartika
Benua Antartika yang terletak di ujung selatan bumi dinilai sebagai salah satu lokasi paling aman apabila terjadi perang nuklir. Letaknya yang sangat jauh dari negara-negara pemilik senjata nuklir menjadikannya relatif terlindung dari dampak langsung konflik global. Dengan luas wilayah mencapai lebih dari 14 juta kilometer persegi, kawasan ini menyediakan ruang luas untuk berlindung. Meskipun demikian, kondisi lingkungan di Antartika sangat ekstrem dan tidak ramah bagi kehidupan manusia, kecuali digunakan sebagai pusat penelitian ilmiah.
2. Islandia
Islandia dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kedamaian tertinggi di dunia. Negeri ini secara konsisten berada di peringkat atas dalam Global Peace Index karena tak pernah terlibat dalam konflik besar atau agresi militer. Meski telah menjalin kerja sama terbatas dengan Ukraina melalui dukungan logistik dan keuangan, keterlibatan Islandia dalam konflik militer berskala besar tergolong minim. Sebagai sebuah negara pulau yang letaknya cukup terisolasi, Islandia diperkirakan tidak akan terkena dampak langsung dari perang yang mungkin terjadi di kawasan Eropa.
3. Selandia Baru
Menempati posisi kedua dalam indeks perdamaian global, Selandia Baru dikenal karena pendekatannya yang netral terhadap berbagai konflik dunia. Topografi negara ini yang didominasi wilayah perbukitan dan pegunungan juga memberikan perlindungan alami bagi penduduknya. Walaupun pemerintah Selandia Baru telah menyampaikan dukungan berupa bantuan dana serta upaya hukum internasional terkait konflik antara Rusia dan Ukraina, negara ini dianggap kecil kemungkinannya menjadi target serangan langsung apabila pecah konflik besar antara kekuatan Barat dan Moskow.
4. Swiss
Swiss dikenal luas sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip netralitas, terutama selama berlangsungnya Perang Dunia II. Letaknya yang berada di tengah-tengah daratan Eropa dan kondisi geografis yang didominasi oleh pegunungan memberikan keuntungan strategis berupa perlindungan alami. Negara ini juga memiliki banyak fasilitas perlindungan bawah tanah untuk menghadapi kemungkinan serangan nuklir. Di tengah konflik global, Swiss tetap tidak ikut campur dalam bantuan militer ke Ukraina, bahkan sebagian pihak menilai posisi netralnya cenderung menguntungkan Rusia.

5. Greenland
Greenland, wilayah otonom milik Denmark, merupakan pulau terbesar di dunia dan letaknya sangat terisolasi. Secara politik, pulau ini tidak terlibat dalam konflik internasional. Jumlah penduduknya yang hanya sekitar 56 ribu jiwa membuat wilayah ini kecil kemungkinannya menjadi sasaran dalam konflik bersenjata antarnegara besar.
6. Indonesia
Indonesia kerap mengambil posisi netral dalam dinamika politik global. Negara ini menerapkan kebijakan luar negeri “bebas dan aktif”, yang berarti tidak berpihak tetapi tetap terlibat dalam menjaga perdamaian dunia. Sikap independen ini membuat Indonesia dianggap sebagai salah satu wilayah yang relatif aman bila terjadi konflik global berskala besar.
7. Tuvalu
Tuvalu merupakan negara kepulauan kecil yang berada di kawasan Samudera Pasifik, antara Hawaii dan Australia. Dengan jumlah penduduk sekitar 11 ribu jiwa dan minimnya infrastruktur militer, negara ini tidak memiliki daya tarik strategis bagi kekuatan besar dunia. Kekayaan alam yang terbatas juga membuat Tuvalu bukan target prioritas dalam konflik geopolitik.
8. Argentina
Walaupun Argentina pernah terlibat dalam konflik seperti Perang Falklands pada 1982, negara ini kini dianggap sebagai salah satu wilayah yang cukup aman dalam skenario perang global. Produksi pertaniannya yang tinggi, terutama hasil gandum, menjadikannya wilayah yang cukup mandiri dalam ketahanan pangan, terutama jika terjadi krisis akibat bencana global seperti perang nuklir yang mengganggu ekosistem.
9. Bhutan
Sejak bergabung dengan PBB pada 1971, Bhutan menyatakan dirinya sebagai negara netral dalam konflik internasional. Negara kecil ini terletak di kawasan pegunungan Himalaya dan tidak memiliki akses laut, sehingga posisinya yang tertutup dan kondisi alamnya yang sulit dijangkau memberi keunggulan dalam hal pertahanan pasif dari potensi serangan.
10. Chile
Chile memiliki garis pantai yang sangat panjang, membentang sekitar 4.000 mil, setara dengan jarak dari Moskow ke Madrid jika berada di Eropa. Wilayah ini dikenal karena kekayaan alam dan hasil pertaniannya yang beragam, yang memberikan ketahanan hidup tinggi dalam situasi krisis global. Pembangunan infrastrukturnya juga termasuk yang paling berkembang di wilayah Amerika Selatan, menjadikannya tempat berlindung yang layak jika terjadi ketegangan dunia berskala besar.
