Detik Pulsa – Bekas Luka di Dahi Tanjiro, Tanjiro Kamado, protagonis utama yang hadir sejak awal anime Demon Slayer, digambarkan sebagai kakak laki-laki yang merawat adik-adiknya. Rumah keluarganya terletak di atas bukit dan jauh dari pemukiman warga.

1 Bekas Luka di Dahi Tanjiro Jadi Tanda Pemburu Iblis
Setelah ayahnya meninggal, suatu malam ketika Tanjiro keluar mencari arang di tengah salju, iblis menyerang dan membunuh seluruh anggota keluarga kecuali Nezuko. Adik perempuannya justru berubah menjadi iblis.
Peristiwa tersebut menjadi titik awal cerita yang terus berlanjut dalam waralaba Demon Slayer. Bagi penggemar setia, tentu mengetahui bahwa Tanjiro memiliki bekas luka di dahi bagian kiri, sama seperti ayahnya.

Bekas luka ini juga ditampilkan dalam Demon Slayer: Infinity Castle yang tayang di bioskop Indonesia.
Bekas luka Tanjiro muncul pertama kali setelah ia menyelamatkan adiknya dari tumpahan air panas. Tanda ini mirip dengan simbol Pembasmi Iblis milik Kokushibo dan kakaknya, Yoriichi, yang pernah hampir membunuh Muzan Kibutsuji pada era Sengoku.
Ketika Muzan Kibutsuji melihat Tanjiro, ia tampak sedikit cemas karena menyadari kesamaan tersebut.
Dalam Infinity Castle, bekas luka itu berkembang menjadi Tanda Pembasmi Iblis saat Tanjiro bersama Giyu melawan Akaza pada pertarungan ketiga. Upper Rank villain ini sulit dikalahkan, meski kepalanya ditebas, kakinya dipotong, atau berkali-kali dibunuh.
Giyu menyadari perubahan Tanjiro, yang kini bukan sekadar bertempur dengan semangat, tetapi mampu mengosongkan diri untuk mengalahkan Akaza.

Tanda tersebut muncul bersamaan saat Tanjiro menggunakan Teknik Pernapasan, menandakan kekuatannya penuh, refleks meningkat, dan mode bertarung siap aktif.
Ditambah lagi, ia mewarisi Hinokami Kagura dari keluarganya, teknik yang sering digunakan untuk melawan Akaza. Adaptasi visual dari Hinokami Kagura dan Teknik Pernapasan dalam film sangat memukau.
Dalam film Demon Slayer: Infinity Castle berdurasi 2 jam 35 menit, hampir 1,5 jam dihabiskan untuk pertarungan sengit antara Tanjiro dan Giyu melawan Akaza, menghadirkan aksi yang intens dan mendebarkan.
